MELIHAT ORANG UTAN DI BORNEO(bag 2 )


Akhirnya tibalah saat yang saya nanti-natikan, yaitu mengunjungi pusat
rehabilitasi orang utan terbesar dan tertua di dunia yaitu di Sepilok, di daerah
Sabah.

Rupanya pemilik cabin yang kita tempati dihutan juga mempunyai
hotel yang terletak persis disamping pusat rehabilitasi ini. Saya udah exciting
benar,pokoknya saya harus gendong anak orang utan..kayak Michael Jakson.(
By the way waktu di Singapore , saya dengar dia nyumbang entah berapa tapi

mommy jangan cepat-cepat..

yang jelas dia diijinkan untuk bermain bersama anak orang utan yang khusus
dibawa ke hotelnya.)

Kita berangkat jam 9.00 pagi,berjalan kaki 5 menit memasuki kompleks
rehabilitasi. Sepintas kilas saya perhatikan,ternyata kebanyakan turis bule
ini berasal dari Inggris. Dan kelihatannya donatur terbesar memang berasal
dari Negara ini. Ternyata peraturannya sangat ketat,kita tidak dijinkan untuk
menyentuh atau bermain dengan binatang ini, hanya boleh melihat. Atraksi
utama adalah melihat orang utan diberi makan 2 kali sehari jam 10 pagi dan 3
sore.

Walaupun belum jam 10 , tempat ini udah mulai ramai. Umumnya adalah
monyet-monyet biasa yang ikut-ikutan nimbrung dan ikut mencuri makanan

makan siang..ndak mau diganggu

mereka. Dan akhirnya tibalah yang kita tunggu-tunggu, orang- orang utan yang
mulai meloncat di dahan —dahan pohon diatas kita.

Terlihat seekor induk orang utan yang bergelantungan dengan bayinya yang
memegang erat bulu-bulu mamanya. Dibalik cahaya matahari pagi bulu-bulu
mereka bersinar kemerahan..indah sekali .Setelah puas berayun-ayun dia duduk
diatas dahan dengan cueknya. Adapun anaknya bergayut dileher mamanya dan
terlihat agak nervous. Anak-anak orang utan akan tinggal bersama mamanya
sampai mereka berumur 6 tahun.

Tiba-tiba “ Aok…aoek..eieeek…” Ada 3 orang utan muda berteriak-teriak
dipohon disebelahnya. Kayaknya sich mereka saling ngomong ,biasa anak
remaja…sukanya berteriak-teriak dan ngerumpi. Setelah mengambil buah
mereka meloncat ke dahan lagi dengan gaya sedikit nervous. Kalo gua

terjemahkan sich kayak gini, “Hallo..haloo..tolong dicopy lagi banyak orang utan

hallo ..hallo apaa dicopy..ada orang asing.

tak berbulu dibawah..”

Tiba-tiba semak belukar terbuka dan terlihat seekor orang utan jantan..berjalan
dengan tenang dan percaya diri. Sepintas kilas sepertinya dia adalah orang
utan biasa, tapi yang ini sosok matanya sangat berbeda..ada kebijaksanaan,
kelembutan dan percaya diri. Si Valentino ini menatap seekor orang utan betina
dengan lembut sambil tersenyum…cieleh Elo coba perhatikan matanya. Saya
ndak heran kalo mereka dijuluki orang utan, kadang sich tingkah lakunya agak
mirip-mirip dengan kita ya. Untung moment ini bisa ditangkap oleh teman kita
Clyde yang mengambil foto orang-orang utan ini.

Tepat jam 10 pagi, 2 orang memanjat naik dengan membawa buah-buahan .
Kelihatannya orang-orang utan ini sangat mengenali mereka. Tidak heran,
para pengasuh ini telah berperan sebagai ayah ibu orang-orang utan yang
kebanyakan sudah piatu.

Bayi-bayi orang utan yang induknya dibunuh atau ditangkap dipelihara oleh
pusat rehabilitasi . Setelah mereka mulai agak besar, tiap hari mereka mulai
diajak untuk jalan-jalan keberbagai daerah di hutan lindung ini. Sekali-kali
mereka dilepas untuk membiasakan diri. Namun mereka selalu kembali ke
plat pohon pada jam makan siang. Perlahan-lahan siorang utan muda mulai
membiasakan diri untuk mandiri dan semakin lama semakin jarang untuk
kembali kesana. Akhirnya setelah cukup dewasa umumnya mereka tidak
kembali lagi karena sudah dapat mencari makan sendiri.

Namun antara bulan Maret sampai September, orang utan dewasa banyak
yang datang ke center untuk mencari makan. Rupanya pada bulan-bulan ini

Hai cewek godain gua dong

susah untuk mencari makan. Maklum daerah kekuasaan mereka semakin
sempit.Setelah puas makan, seekor orang utan dewasa duduk ditali besar
yang sengaja dipasang diantara 2 pohon. Tanpa memperdulikan suara berisik
dari monyet-monyet kecil yang berebutan makanan ,dia bergantung dengan
kedua tangannya sementara kakinya didempetkan dan mulai tidur. Mulutnya
yang memang monyong tambah dimajukan..Apapun yang terjadi, even kiamat

sekalipun tidak akan bisa membangunkan saya ,begitu pikirnya kali ya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *