Massa Bakar Kantor DPRD Seram Bagian Timur


AMBON – Gesekan massa pendukung calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Seram Bagian Timur (SBT) mencapai puncak kemarin (20/7). Sekitar pukul 18.00 WIT kemarin, pendukung pasangan Abdullah Vanath-Siti Umaria Suruwaky dan pasangan Mukti Keliobas-Jusuf Rumatoras terlibat bentrok. Akibatnya, Kota Bula, ibu kota SBT, membara.

Sumber di Polres Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, menjelaskan, dalam bentrok dua pendukung itu, kantor DPRD SBT dan kantor camat Bula ludes dibakar massa. Tiga unit rumah juga dibakar massa. Rumah itu milik Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) SBT Rusli, Kepala Bagian Umum Pemkab SBT Salim Bil Rahman, dan Udin Faud.

Akibatnya, suasana Kota Bula mencekam. Bula menjadi sepi karena warga takut keluar rumah. Untuk mengantisipasi bentrok susulan, polisi bersenjata lengkap disiagakan di Kota Bula. “Anggota Brimob BKO, Samapta Polda Maluku, dan Polres SBT telah mengendalikan kondisi keamanan,” kata sumber tersebut.

Sejauh ini, belum diketahui jumlah korban luka dan korban jiwa dalam bentrokan tersebut. “Kami masih cek ke RSUD Bula untuk memastikan ada tidaknya korban,” jelas perwira polisi itu.

Ditambahkan, bentrok tak meletus saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) SBT membuka kotak suara wilayah Kecamatan Gorom. “Rekapitulasi dimulai pukul 18.00 WIT. Saat rekapitulasi berjalan, massa kedua pendukung terlibat bentrok,” katanya.

Bentrok dua pendukung itu bahkan meluas ke sejumlah titik di Kota Bula. Awalnya, rumah milik Ketua PKPI SBT Rusli di Jalan A.R. Tamaela dibakar massa. Aksi pembakaran menyebar ke sejumlah kawasan. Kantor DPRD SBT yang berada di Kampung Rumah Tiga juga ludes terbakar. Setelah itu, kantor camat Bula juga jadi korban amuk massa, disusul kediaman pribadi Kepala Bagian Umum Pemkab SBT Salim Bil Rahman dan rumah warga milik Udin Faud.

Kota Bula langsung tegang. Warga pendukung Abdullah Vanath yang bermukim di kantong-kantong massa pendukung Mukti Keliobas atau sebaliknya terpaksa dievakuasi. “Mereka minta diungsikan karena takut menjadi korban amuk massa. Untuk sementara mereka ditampung di tempat-tempat aman seperti di Polres,” ungkap sumber tersebut.

Ditambahkan, polisi belum memastikan siapa pelaku pembakaran tersebut. Polisi juga belum memastikan pemicu bentrok. Namun, isu bahwa massa saling lempar bom molotov dan saling bacok dibantah. “Tidak ada massa yang menggunakan bom molotov dan senjata tajam,” tepisnya menanggapi isu yang berkembang melalui pesan pendek (SMS).

Meski kondisi keamanan telah terkendali, massa kedua kubu dalam jumlah besar masih terkonsentrasi di dua titik. Massa pendukung Vanath terkonsentrasi di Pendopo Bupati. Sedangkan, massa Keliobas terkonsentrasi di kampung Lumba-Lumba. Konsentrasi massa dalam jumlah kecil juga masih terlihat di kantong-kantong pendukung Vanath dan Keliobas di beberapa titik di Kota Bula

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *