Krisis ekonomi parah, Presiden Brasil potong gaji & kurangi menteri


Presiden Brasil, Dilma Rousseff mengumumkan akan memotong gajinya sendiri sebesar 10 persen. Hal ini dilakukan dalam rangka penghematan anggaran di tengah krisis ekonomi yang melanda Brasil. Selain itu, dia juga akan memangkas gaji wakil presiden dan jumlah menteri di kabinetnya.

Rousseffmemangkas jumlah menteri dalam kabinetnya juga dalam rangka penghematan anggaran. Jumlah menteri akan dikurangi menjadi 31 dari sebelumnya berjumlah 39 orang.

Dilansir dari CNBC, keputusan ini diharapkanRousseffbisa mengembalikan kepercayaan rakyatnyasetelah salah satu partai koalisinya, yaitu Partai Buruh terlibat dalam skandal suap dengan Petrobras, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Brasil yang bergerak di industri minyak.

Namun demikian, para ekonom menilai, kebijakanRousseffdalam memotong gaji ini hanya berimbas simbolis saja tanpa banyak membantu penghematan anggaran negara. Sebab, defisit anggaran Brasil sudah membengkak di tengah krisis ekonomi parah.

Setelah dipotong,Rousseffhanya akan menerima gaji USD 90.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar setahun.Pemangkasan gaji juga dilakukan oleh para presiden di negara sekitar, seperti Presiden Bolivia Evo Morales yang memangkas setengah gajinya setelah menjabat di 2006.

Diberitakan sebelumnya, ratusan ribu demonstran memenuhi jalan-jalan protokol di Brasil, pada Minggu 12 April 2015, demi mendesak penurunan Presiden Dilma Rousseff. Aksi ini dipicu kemarahan warga sipil Brasil atas kasus korupsi di dalam tubuh partai presiden perempuan pertama Brasil itu.

Para demonstran meneriakkan “Turunkan Dilma dan Saatnya perubahan”, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (13/4).

Pihak kepolisian memperkirakan jumlah demonstran terbesar mencapai 275 ribu di Sao Paulo. Pengunjuk rasa mengenakan baju hijau dan kuning sebagai lambang nasionalisme bendera Negeri Samba. Ribuan massa pun menyanyikan lagu-lagu protes seperti saat menolak rezim kediktatoran pada era 1980-an.

Para demonstran memprotes penuntutan pengusutan kasus korupsi jutaan dolar di perusahaan minyak Petrobras, di mana mereka yang terlibat di dalam kasus itu sebagian besar adalah kader partai Roussef.

Rousseff adalah Komisaris Utama Petrobras, namun sampai sekarang belum banyak bukti yang mengarah pada keterlibatannya. Para pendukung Roussef menilai bahwa dirinya hanya sekedar kambing hitam.

“Rousseff telah membela hak Brasil dan berjanji menuntaskan kasus korupsi di Petrobras dan membantah dugaan keterlibatannya,” ungkap seorang relawan Pro-Rousseff.

Namun, para pengunjuk rasa lebih memilih Rousseff mundur dari jabatannya karena tuduhan keterlibatan dalam kasus Petrobras.

Aksi ini digelar di 100 kota serempak di seantero Brasil. Lembaga survei Datafolha menyatakan sepertiga rakyat Brasil mendukung aksi pengusutan kasus Petrobras dalam jajak pendapat Sabtu pekan lalu.

“Yang terbaik bagi dia adalah mengundurkan diri agar negara ini tidak terlalu menderita dengan pemakzulan (presiden),” kata Sandra di Giacomo, salah satu demonstran di Sao Paulo.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Krisis ekonomi parah, Presiden Brasil potong gaji & kurangi menteri

  1. Perselingkuhan+Intelek
    October 5, 2015 at 10:16 pm

    Potongan Gaji seperti ini seharusnya di Terapkan di Indonesia juga misal Anggota Dewan/DPR yang gak becus dalam tugasnya yang merugikan Uang Rakyat dan Negara

Leave a Reply to Perselingkuhan+Intelek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *