Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengaku ‘tertarik’ dengan data-data dugaan korupsi di 53 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal ini disampaikan Nawawi menanggapi pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang sebelumnya menyebut telah menemukan 53 kasus korupsi di BUMN, yang berpotensi untuk merugikan negara.
“Saya jadi tertarik untuk ‘meminta’ data tersebut dari beliau, Mungkin luput dari pantauan dan monitoring KPK,” kata Nawawi kepada awak media, Senin (6/7).
Apalagi menurut Nawawi, Erick tidak hanya sekali mengungkap dugaan praktik korupsi di kementerian yang dipimpinnya. Dimana Erick Thohir sebelumnya buka-bukaan soal adanya mafia alat kesehatan dan lain sebagainya.
Nawawi meminta Erick tak hanya berkomentar mengenai dugaan korupsi tersebut. Untuk itu, Nawawi meminta Erick melaporkan dan menyerahkan data-data soal puluhan perusahaan pelat merah yang diduga melakukan tindak pidana korupsi kepada KPK.
“Beliau kan tahu alamat kantor KPK. Malahan tercatat sudah sampai dua kali berkunjung ke kantor KPK dan kami juga sudah pernah courtesy call ke kantornya,” ujar Nawawi.
Bahkan, kata Nawawi, KPK siap menjemput bola untuk memperoleh data-data yang dimiliki Erick Thohir tersebut. “Atau jika perlu, KPK yang akan datang menjemput data-data kasus korupsi yang dimiliki Pak Erick,” sambungnya. ( SH / IM )