Kepala BIN: Kampus jadi target kelompok radikal mobilisasi calon teroris baru


Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan, sekitar 39 persen mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi telah terpapar paham radikal. Dia menjelaskan 15 provinsi di Indonesia menjadi perhatian pergerakan radikalisme tersebut.

Dari penelitian itu juga diketahui tiga perguruan tinggi di Indonesia mendapat perhatian karena kondisinya bisa menjadi basis penyebaran paham radikal. Namun, Budi tidak mengungkapkan identitas ketiga perguruan tinggi itu.

Seperti dilansir dari Antara, berdasarkan penelitian tersebut, lanjut dia, juga diketahui peningkatan paham konservatif keagamaan. Dari survei yang dilakukan diperoleh data 24 persen mahasiswa dan 23,3 persen pelajar SMA setuju dengan jihad untuk tegaknya negara Islam.

“Kondisi ini mengkhawatirkan karena mengancam keberlangsungan NKRI,” katanya, Sabtu (28/4).

Kondisi itu, lanjut dia, juga diperkuat dengan keterlibatan seorang pemuda lulusan salah satu PTN yang terlibat dalam teror di Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Ini semakin menegaskan bahwa lingkungan kampus sudah menjadi target bagi kelompok radikal untuk memobilisasi calon teroris baru,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, mahasiswa harus mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Budi menilai fenomena radikalisme di kalangan mahasiswa relatif sangat besar dari aspek potensi ancaman.

Dia menggarisbawahi peran strategis mahasiswa untuk mewujudkan masyarakat yang madani. Sejarah, lanjut Budi, mencatat gerakan mahasiswa yang menjadi motor perubahan di Indonesia.

“Jangan mahasiswa justru diperalat oleh kelompok radikal untuk memecah belah tatanan masyarakat yang kita bangun,” tutupnya. ( Mdk / IM )

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

5 thoughts on “Kepala BIN: Kampus jadi target kelompok radikal mobilisasi calon teroris baru

  1. M,MAKHFUDZ
    April 29, 2018 at 9:21 pm

    HATI HATI CAP REDIKAL INI HIDUP DI ALAM DEMOKRASI YG BERI KESEMPATAN SIAPAPUN BISA MUNCULKAN GAGASAN APAPUN,JANGAN DI MAKNAI SEBAGAI MENDAHULUI DAN APALAGI TERUS DI CAP RADIKAL HATI HATI DI ALAM DEMOKRASI HINDARI CARA SALING BUNGKAM APALAGI ADA MOTIF DI BALIK PENGUASA YG KINI SUDAH MULAI TERUNGKAP KEBURUKANNYA SEHINGGA MUNCUL RASA TIDAK PUAS DARI BEBERPA KELOMPOK PIHAK LEMAH TERMASUK RAKYAT KECIL YG TERUS MERASA DI RUGIKAN SADAR SADAR JANGAN TERLALU CEPAT TUDUH PADA RAKYATNYA SENDIRI

  2. Riyadi Sensie
    April 29, 2018 at 10:17 pm

    Teroris dr golongan cebong

  3. Slameter Slameter
    April 30, 2018 at 2:58 am

    yg ga sejalan ama cebong pasti dicap radikal

  4. Suwanto Wanto
    April 30, 2018 at 3:12 am

    Siapa yang radikal…….ternyata yg ngomong juga radikal bikin takut orang tua aja ……kampus itu tempat bisa jadi menteri dan presiden

  5. Perselingkuhan+Intelek
    April 30, 2018 at 5:52 am

    kalau Kampusnya mengandung Radikal ya seharusnya disapuin bersih-bersih dong, kan sejak tahun 66 an semua penggulingan Pemerintahan yang sah itu dimulai dari Kampus

Leave a Reply to Riyadi Sensie Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *