“Kejutan” Baru dari Nazaruddin . Nazaruddin Bernyanyi, Max Sopacua Menghindar. Informasi Nazaruddin Sangat Penting


NAZARUDDIN mengeluarkan “peluru” baru. Dari Singapura, dalam pesan singkatnya kepada Koran Tempo, Kamis (16/6) malam, ia mengungkapkan hal baru.

Mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat itu menuding anggota Badan Anggaran, Anglina Sondakh, I Wayan Koster, dan Mirwan Amir, yang bermain dalam penganggaran proyek wisma atlet SEA Games yang bernilai Rp 191 miliar. Nama Nazaruddin sendiri dikaitkan dengan pusaran kasus yang turut menjerat Sesmenpora Wafid Muharram sebagai tersangka.

“Yang bermain anggaran di Sesmenpora itu Ibu Angelina dan Pak Wayan Koster serta pemimpin Badan Anggaran, Pak Mirwan Amir, bukan saya,” demikian Nazaruddin, seperti dimuat Koran Tempo, Jumat (17/6).

Nazaruddin menyatakan, dia akan membuka semuanya karena tak ingin difitnah dan menjadi bagian dari apa yang disebutnya sebagai rekayasa. Selanjutnya, Nazaruddin meminta agar mengonfirmasikan kepada Tim Pencari Fakta (TPF) Partai Demokrat yang dibentuk untuk menyelidiki dugaan keterlibatan Nazaruddin dan Angelina Sondakh dalam kasus ini.

Menurut anggota Komisi VII DPR ini, Angelina sudah menyampaikan seluruh fakta kepada TPF. Uang yang diduga suap, kata Nazaruddin, berasal dari Wayan Koster dan Angelina, yang kemudian diserahkan kepada Mirwan Amir.

“Sama Mirwan Amir dibagi-bagi kepada pimpinan Banggar (badan anggaran). Itu penjelasan dia (Angelina) di depan tim TPF,” ujarnya.

Selanjutnya, Nazaruddin meminta agar penjelasan selanjutnya dikonfirmasi kepada TPF. Menurut dia, keterangan Angelina disampaikan kepada anggota TPF Demokrat, di antaranya Jafar Hafsah, Max Sopacua, Benny K Harman, Edi Sitanggang, dan Ruhut Sitompul.

Saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/6) siang, Ruhut mengatakan, berdasarkan keterangan yang diperoleh TPF dari Nazaruddin dan Angelina, keduanya membantah terlibat kasus itu.

“Kami sudah tanya langsung ke mereka. Katanya tidak terlibat,” kata Ruhut yang tengah berada di luar negeri.

Sementara itu, Ketua TPF Demokrat Benny K Harman belum menjawab panggilan saat dihubungi melalui telepon.

Dikaitkannya nama politikus Partai Demokrat dalam kasus dugaan suap Sesmenpora berasal dari pernyataan Kamaruddin Simanjuntak, mantan pengacara salah satu tersangka, Mindo Rosalina Manulang. Ia menyebutkan, Rosa hanya mengantarkan bos PT DGI yang juga menjadi tersangka, M El Idris, untuk bertemu Wafid atas perintah atasannya, Nazaruddin. Namun, setelah mencopot Kamaruddin, Rosa menarik keterangannya terkait Nazaruddin.

Sejak 23 Mei lalu, Nazaruddin bertolak ke Singapura dengan alasan menjalani pengobatan. Ia mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan suap Sesmenpora. KPK melayangkan panggilan kedua. Jika sampai panggilan ketiga ia tetap mangkir, KPK akan melakukan penjemputan secara paksa.

 

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua

Nazaruddin Bernyanyi, Max Sopacua Menghindar

“Bukan lepas tangan. saya kira nanti pimpinan partai yang akan mengklarifikasi.”

Wakil Ketua Umum Demokrat, Max Sopacua, mengakui ikut dalam rapat Tim Pencari Fakta yang meminta keterangan Angelina Sondakh dan Muhammad Nazaruddin beberapa waktu lalu. Namun, Max mengaku tidak tahu bahwa dalam rapat itu  Angie mengaku menerima  dana dari I Wayan Koster, seperti yang dituduhkan Nazaruddin.

“Memang saya hadir di awal-awal dalam rapat itu,” kata Max, di Jakarta, Jumat 17 Juni 2011. Dalam rapat itu yang didengar keterangannya adalah Angelina dan Mirwan Amir.

Tapi Max mengaku tidak mendengar keterangan Angelina, sebagaimana yang dituduhkan Nazaruddin. “Rapat  itu di ruang ketua fraksi FPD, kebetulan saya ada dan diundang sebagai wakil ketua umum . Tapi pembicaraan belum sampai disitu saya sudah pulang.”

Max Sopacua pura-pura tidak tahu dan lepas tangan? “Bukan lepas tangan. Saya kira nanti pimpinan partai yang akan mengklarifikasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Nazaruddin membeberkan bahwa Angelina Sondakh pernah mengakui menerima uang dari Wayan Koster. Pengakuan itu, kata Nazaruddin, disampaikan Angelina saat diinterogasi Tim Pencari Fakta Demokrat.

Nazaruddin menyebutkan bahwa pertemuan TPF itu dihadiri Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah, Max Sopacua, Ruhut Sitompoel, Beni K Harman, Edi Sitanggang. “Dan setelah itu Marwan Amir yang terima uang, dia jelaskan uang itu ke mana saja,” tulisnya.

 

Informasi Nazaruddin Sangat Penting

Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengatakan, informasi yang diungkapkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin mengenai aliran dana dari proyek pembangunan Wisma Atlet Sea Games 2011 dengan total nilai proyek Rp 191 miliar, sangat penting.

“Saya kira informasi yang disampaikan Nazaruddin mengenai penerima aliran dana kasus Wisma Atlet penting,” kata Johan, Jumat (17/6).

Oleh karena itu, akan sangat lebih baik jika Nazaruddin hadir ke KPK untuk memberikan informasi yang diketahui. Sehingga, kasus dugaan suap yang menyeret namanya menjadi jelas.

“Sebagai warga negara yang baik dan wakil rakyat, sebaiknya yang bersangkutan (Nazaruddin) datang ke KPK untuk memberikan informasi yang diketahui untuk membuat  terang penyidikan kasus ini,” ungkap Johan.

Hanya saja, Johan mengungkapkan bahwa KPK belum sampai pada kemungkinan untuk memanggil tiga nama yang disebut oleh Nazaruddin tersebut.

“Jika ada informasi dan data yang kita perlukan dari orang-orang disebutkan oleh Nazaruddin, maka kemungkinan akan dipanggil,” ungkap Nazaruddin.

Namun, Johan menegaskan bahwa KPK tidak bisa menindak hanya berdasarkan penyataan Nazaruddin di media. Sebab, harus ada data dan informasi yang muncul.

Pada bagian lain Johan mengaku bahwa KPK belum mendapat informasi data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai aliran dana kasus suap tersebut.

Padahal data dari PPATK tersebut tentu akan sangat membatu KPK untuk
mengungkap tuntas kasus dugaan suap kepada Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora).

Seperti diketahui, dalam pernyataannya terbaru, Nazaruddin mengatakan bahwa yang menikmati aliran dana proyek pembangunan Wisma Atlet adalah Angelina Sondakh, Wayan Coster, dan Mirwan Amir.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *