Jokowi Tak Ingin Isi Pidatonya Normatif Saat KAA


Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin isi pidato-pidato sambutannya dalam peringatan 60 tahun konferensi Asia Afrika (KAA) sekadar berisi wacana normatif saja.

“Saya hanya titip agar yang disampaikan dalam sambutan dalam pidato nanti bukan sesuatu yang normatif yang biasa,” perintah Jokowi membuka rapat terbatas mengenai peringatan 60 tahun KAA, di kantor presiden, jakarta, Jumat (17/4/2015).

Jokowi meminta agar isi pidatonya dalam KAA nanti, benar-benar memuat pesan kuat peran Pemerintah Indonesia untuk terciptanya tatanan baru, keseimbangan dan keadilan antar negara di dunia dan hal lainnya.

“Betul-betul ada sebuah pesan yang kuat terutama menurut saya, pesan mengenai tatanan baru, keseimbangan global, keadilan global, yang kita lihat sekarang ini PBB tidak, tidak memerankan itu,” pesannya.

Diberitakan sebelumnya, Seusai menghadiri Apel Kebesaran dan menerima Baret dan Brevet TNI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4) siang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung meluncur ke Bandung untuk melakukan peninjauan kesiapan penyelenggaraan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015.

Dalam peninjauan tersebut, Presiden melihat situasi di ruangan tempat acara. Bahkan, Presiden sempat naik ke mimbar untuk mencoba mike.

Sambil diiringi dengan lagu Halo-Halo Bandung yang dialunkan dengan alat musik tradisional Jawa Barat, Angklung, Presiden Jokowi tampak puas karena tempat acara sudah siap untuk menyelenggarakan peringatan Konferensi Asia Afrike ke-60.

Sampai sejauh ini, menurut Presiden, sudah ada perwakilan dari 79 negara, 28 di antaranya Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan yang menympaikan konfirmasi kehadiran.

“Yang pasti hadir 79 negara, yang 28 kepala negara dan kepala pemerintahan,” kata Presiden Jokowi.

Pada acara nanti, kata Presiden, ada sebuah kesepakatan yang itu nanti akan kita suarakan pada saat pertemuan. Tapi detil kepesekatan, lanjut Presiden, akan disampaikan nanti.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan persiapan peringatan ke 60 KAA itu antara lain Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyempatkan untuk melakukan sholat Dhuhur di Mesjid Agung Bandung, yang terletak sekitar 100 meter dari lokasi Gedung Merdeka.

Sebelum meninggalkan Bandung kembali ke Jakarta, Presiden Jokowi menyempatkan untuk menyapa warga Bandung. Bahkan Presiden sendiri secara langsung membagikan buku-buku kepada anak-anak pelajar yang ada di sekitar lokasi yang dikunjunginya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *