Jenazah Pelaku Bom Dibawa ke RS Polri Jakarta + Inilah Kronologi Ledakan Bom di Solo + Polri Terus Ungkap Misteri Bomber Solo


Jenazah tersangka pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, tidak jadi dibawa ke Semarang.

Kabar dari Solo, jenazah pelaku bom bunuh diri di GBIS yang juga melukai 11 jemaat itu akan langsung diterbangkan ke Rumah Sakit Polri, Jakarta.

Hal itu membuat puluhan wartawan media elektronik dan cetak yang siaga di RS Bhayangkara, Semarang, Minggu (25/9/2011) sekitar pukul 20.15, agak kecewa.

Para pekerja media yang sudah menunggu di Instalasi Dokpol, di dekat kamar jenazah RS Bhayangkara, Jalan Brigjen Sudiarto, Semarang, sejak pukul 19.00 itu berangsur-angsur meninggalkan lokasi.

Mereka memperoleh informasi dari rekan-rekan media di Solo setelah memperoleh kabar perubahan dari Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, yang saat ini masih memantau langsung kondisi di Solo.

Informasi itu dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Djihartono ketika dikonfirmasi dari Semarang.

Sejumlah perawat yang bertugas di UGD RS Bhayangkara Semarang pun juga sempat kaget saat diberitahu kalau jenazah pelaku bom bunuh diri di Solo akan diotopsi lanjut di Semarang. Pihak rumah sakit bersiap-siap menerima jenazah pelaku bom bunuh diri tersebut.

 

Inilah Kronologi Ledakan Bom di Solo

BOM di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton (GBIS Kepunton), Tegalharjo, Jebres, Solo, menewaskan dua orang dan melukai belasan orang. Bom terjadi kira-kira pukul 10.55 saat jemaat meninggalkan gereja seusai menjalankan ibadah kebaktian Minggu (25/9).

Berikut ini kronologi kejadian ledakan bom di GBIS Kepunton berdasarkan keterangan para saksi:

* Minggu (25/9) pagi pukul 07.00-09.00 dilakukan kebaktian. Ibadah berjalan normal dan tak terjadi gangguan apa pun.

* Ibadah Minggu pagi kedua dimulai pukul 09.00 dan dijadwalkan rampung pukul 11.00. Kebaktian berjalan normal.

* Sebelum kebaktian kedua, seseorang terlihat mencurigakan dan mondar-mandir dekat pintu gereja. Orang tersebut juga ikut masuk ke dalam gereja.

* Ketika jemaat meninggalkan gereja, tiba-tiba terdengar ledakan keras di antara jemaat, persisnya di pintu keluar gereja.

* Terlihat percikan api dari tubuh seseorang yang menggunakan baju putih dan celana hitam.

* Jemaat berteriak ketakutan dan sebagian kesakitan terkena pecahan dan material bom.

* Pria berbaju putih langsung tergeletak di pintu depan gereja dengan kondisi badan tak utuh dan darah berceceran di lantai.

* Korban terluka sekitar 10 orang langsung dibawa ke RS Dr Oen, Surakarta.

* Polisi tiba di lokasi kejadian dan memasang garis polisi. Tim Jihandak menyusur gereja untuk mengantisipasi adanya bom aktif di sekitar gereja.

* Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Didiek S Triwidodo tiba di lokasi sekitar pukul 13.20 WIB.

* Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo tiba lokasi sekitar pukul 14.50.

 

Polri Terus Ungkap Misteri Bomber Solo

Beredar dugaan, bomber Solo adalah Ahmad Yosepa Hayat , anggota jaringan Cirebon.

Siapa lelaki nekat yang meledakkan diri di depan pintu masuk Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, belum dipastikan.

Polisi terus berupaya mencari tahu identitasnya, salah satu cara, dengan mengindentifikasi jasadnya.  Sejak pagi tadi, beberapa anggota Polri berdatangan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur — tempat jenazah disimpan.

Terlihat tim Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (INAFIS) dari Mabes Polri datang dengan mobil Suzuki APV warna orange, bernopol 2605-01.

INAFIS merupakan lembaga pusat pengelolaan data base masyarakat, yang salah satunya berbasis sidik jari.

Sebelumnya, tadi pagi tim lain dari Polri, yakni Disaster Victim Identification (DVI) juga telah datang. Mereka bertugas untuk mengorek informasi soal identitas sang bomber. DVI sendiri terlihat meninggalkan RS Kramat Jati sekitar pukul 09.00 WIB.

Para petugas yang lalu lalang enggan menjawab pertanyaan sejumlah wartawan yang berada di lokasi. Mereka hanya melemparkan senyum dan sesekali menjawab ‘saya tidak tahu’.

Insiden peledakan bom di tempat ibadah ini bukanlah yang pertama yang pernah terjadi. Sebelumnya, peristiwa serupa pernah terjadi di Mapolresta Cirebon. Kala itu, bomber meledakkan diri di tengah salat Jumat.

Soal pelaku peledakan, beredar dugaan, bahwa bomber itu adalah Ahmad Yosepa Hayat alias Ahmad Abu Daud alias Raharjo alias Hayat. Hayat termasuk pelaku yang siap untuk bom bunuh diri.

Hayat kabur saat polisi membekuk dua rekannya di hutan Setana, Blok Silepen, Desa Sidawangi, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon pada Sabtu 18 Juni 2011. Hayat dan empat orang lainnya diduga sedang latihan militer di lokasi itu.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *