Intel Asing Berkeliaran di Indonesia


Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin menyatakan, pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan atas kegiatan memata-mata oleh pihak intelijen asing di Indonesia. Dia menilai kegiatan memata-matai itu ternyata bukan hanya lewat penyadapan, namun juga lewat aktivitas intelijen asing yang beroperasi di sejumlah lembaga Pemerintahan.

“Saya mengindikasikan bahwa mereka bukan hanya menyadap saja. Tapi negara asing itu juga menempatkan orang-orangnya sebagai agen intelijen secara tersembunyi di beberapa kementerian dan lembaga,” ujar TB Hasanuddin saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (20/2).

Menurut Hasanuddin, orang-orang yang diduga sebagai agen intelijen asing itu pengaruhnya amat besar hingga mampu mempengaruhi kebijakan Indonesia demi menguntungkan pihak asing itu sendiri.

“Bagi saya ini sudah masuk dalam tahap mengkhawatirkan. Karena ini sudah berlangsung sudah cukup lama,” tegasnya.

Lebih lanjut, kata Hasanuddin, sebenarnya semua sudah memahami kegiatan penyadapan yang dilakukan oleh pihak asing dengan target kepala negara dan ibu negara. Namun bukan hanya itu, belakangan muncul lagi penyadapan ke telepon seluler milik masyarakat umum.

Yang dia maksud tentu bocoran dokumen oleh Edward Snowden, yang menunjukkan bahwa jutaan pelanggan telekomunikasi seluler di Indonesia dipantau serta dimata-matai oleh pihak asing.

Dipublikasikan New York Times dan Canberra Times, jutaan pelanggan PT Telkomsel ternyata disadap Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat Intelijen Australia. Nama Indosat juga disebut-sebut dalam laporan tersebut.

“Saya mengindikasikan bahwa mereka bukan hanya menyadap saja. Tapi negara asing itu juga menempatkan orang-orangnya sebagai agen intelijen secara tersembunyi,” terang Hasanuddin.

Dia mencontohkan seperti yang terjadi di Kementerian Perdagangan, dimana agen intel asing itu bisa berada di lembaga tersebut atas dasar kerjasama luar negeri. Menurut Hasanuddin, agen-agen intel itu bisa punya tempat di kementerian yang bertujuan mengintervensi keputusan Indonesia soal perdagangan luar negeri. Mereka berada di bawah Direktur Perjanjian Perdagangan Luar Negeri.

“Awalnya para agen asing itu hanya seakan sebagai liaison officer saja. Padahal dia mengambil data-data soal kondisi perdagangan Indonesia, lalu bahkan belakangan ikut campur dalam kebijakan perdagangan Indonesia,” jelasnya.

“Jadi, ini bukan hanya masalah penyadapan, tapi kegiatan intelijen yang bisa mengambil informasi hingga mengintervensi. Jadi kewaspadaan harus ditingkatkan,” tandasnya. (Merdeka)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

14 thoughts on “Intel Asing Berkeliaran di Indonesia

  1. Ray Tan
    February 20, 2014 at 7:37 pm

    Asing takut Indonesia menjadi bangkit menjadi RAKSASA yg bangun dari tidurnya…

  2. pengamat
    February 21, 2014 at 5:01 am

    sebetulnya bukan takut, tapi ini perkara bisnis. Intel asing sebenarnya dibayar oleh perusahaan agar bisnis mereka lancar di Indonesia. Tidak heran banyak pejabat kita yang mereka sogok.

  3. khairul+anwar
    February 21, 2014 at 7:14 am

    Sebenarnya bukan hanya pemerintah saja yang harus waspada .Partai politik,lembaga2 /kelompok 2 LSM / NGO, Media masa baik cetak maupun elektronik baik yang berberdiri sendiri maupun yang berafiliasi dengan asing,serta seluruh komponen warga masyarakat bangsa Indonesia harus waspada. Karena bukan hanya pada “momen politik Nasinal dan politik Lokal” saja mereka menyusup dan menyelipkan “kepentingannya “,jauh sebelum nya mereka senantiasa menyusupkan agenda 2 kepentingannya kedalam segala sistem yang ada di negara kita,,
    Sering kali tanpa di sadari hanya karena demi “kepentingan ” kelompoknya, mereka harus mengorbankan kepentingan Nasional kita yang besar,,bahkan dengan” jorgannya demi rakyat kecil”..
    Hal2 tentang kewaspadaan ini mestinya harus sering di samapaikan dan di sosialisasikan keseluruh lapaisan rakyat Indonesia dengan “bahasa2 “, yang dapat dicerna dan dipahami tentunya…

Leave a Reply to pengamat Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *