Ini Cara Nazaruddin Hindari Pelacakan via Telepon


JAKARTA- Keberadaan mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazarrudin hingga saat ini masih menjadi teka-teki. Nazaruddin kian membuat penasaran publik, pasalnya dia sesekali memunculkan “suara”-nya di televisi swasta, seperti yang dilakukannya beberapa waktu lalu.

Pengamat telematika seperti Roy Suryo mengklaim bahwa mudah saja untuk mengetahui posisi Nazaruddin. Politisi partai demokrat itu mengatakan posisi Nazaruddin bisa diketahui secara cepat saat dia melakukan sambungan telepon dengan wartawan televisi swasta nasional.

Polri, kata Roy, bisa mengetahui keberadaan Nazaruddin karena memiliki peralatan yang bisa memungkinkan melacaknya. Perangkat polisi bisa langsung melacaknya, bila Nazaruddin berbicara lebih dari lima menit melalui sambungan telepon.

Tapi apakah memang mudah untuk melacak keberadaan Nazaruddin melalui sambungan telepon?

Menurut Pengamat Telematika lainnya, Abimanyu Wachjoewidajat, tentunya pertanyaan yang ada dibenak semua orang saat ini sama: “Darimana dia menelepon?”.

“Secara teknis para praktisi Telematika tahu bahwa, mengingat teknologi komunikasi saat ini umumnya sudah digital maka telepon darinya tersebut tentu dapat terlacak. Apalagi durasi telponnya cukup panjang,” kata Abah, sapaan Abimanyu dalam keterangannya kepada okezone, Kamis (21/7/2011).

Lalu apakah Nazaruddin tidak tahu itu?

Abah mengungkapkan, saat ini bisa dibilang Nazaruddin adalah orang yang paling dicari. Dengan demikian setiap langkah, jejak apapun yang mengarah pada keberadaannya adalah informasi yang sangat beharga.

Dengan demikian dia seharusnya benar-benar anonymous, yang dalam dunia digital anonymous itu adalah orang yang tidak diketahui identitasnya. Tapi, Nazaruddin berani menelpon setelah berhasil menghindar  membatasi kontak sampai berminggu-minggu.

“Lalu kini apakah sedemikian lugunya dia sampai

berani melakukan hubungan via telepon tanpa memastikan bahwa dia aman? I don’t think so,” kata Abah.

Dijelaskan Abah dari kualitas suara pada kedua tayangan tersebut, dirinya sangat yakin bahwa Nazaruddin menelpon bukan dari perangkat selular melainkan sangat mungkin dari Calling Card (Kartu Panggil).

Analisa ini, kata Abah, didasarkan pada pengalaman dirinya berkomunikasi dengan orang yang menggunakan Calling Card. “Selalu suaranya seperti itu dan ada jeda,” katanya.

Menggunakan Calling Card adalah cara termudah untuk bisa berkomunikasi secara aman dan anonymous karena bisa dibeli di mana saja bahkan tanpa perlu identitas. Calling Card juga umumnya menggunakan teknologi VoIP (komunikasi via internet) yakni menggunakan infrastruktur atau mediasi pengantar secara digital via internet. “Pada teknologi tersebut karena diujungnya adalah analog maka untuk konversinya kualitas suara jadi berkurang,” katanya.

Ditambah lagi, dengan terdengarnya suara ponsel yang berbunyi saat dia berbicara di salah satu stasiun televisi swasta pada detik 0:46-53 serta 1:22-1:25. “Saya semakin yakin dengan analisa ini,” kata Abah.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *