Hiruk Pikuk Tindak Pidana Korupsi Petinggi di Gedung Merah Putih
dilaporkan: Setiawan Liu

Kendatipun Jakarta diguyur hujan terus menerus selama dua hari, beberapa jurnalis harus mengenakan baju berlapis, bahkan jaket. Terutama ketika mereka harus menunggu para tersangka dengan targan diborgol dan rompi oranye keluar dari gedung menuju rumah tahanan. Bahkan ketika Mensos Juliari Batubara digiring dari ruang penyidik ke ruang konferensi pers (terkoneksi dengan pressroom), wartawan terutama cameraman berdesakan, momentum untuk mengambil gambar dari berbagai angle. Sehingga, ketika mereka menunggu momen, ada celetukan “Maling beras.. maling beras…” yakni penyelewengan Bansos penanganan covid berupa paket sembako (beras, gula, minyak, dll) di Kemensos tahun 2020 dengan nilai sekitar Rp 5,9 triliun.
“Kami pasti merasa capek. Tapi karena sudah tugas, (standby liputan di gedung KPK) harus dijalankan. Kalau mau tidur-tidur ayam (tidur dalam waktu singkat) hanya bersandar di tembok,” kata Deno. Video jurnalis termasuk photographer, wartawan tulis yang standby hanya mengandalkan kursi dan tikar karet spon seadanya untuk ‘tidur-tidur ayam’. Menteri Sosial Juliari Batubara adalah menteri kedua setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang ditangkap KPK beberapa hari yang lalu. Sehingga, suasana ‘pilu’ dalam kurun waktu dua minggu belakangan ini sampai pada suasana hiruk pikuk di Gedung Merah Putih, khususnya pressroom (ruang kerja wartawan). “Nilai beritanya tinggi, terutama kasus Mensos. Di tengah pandemic covid yang masih berlangsung, ternyata ada penyelewengan dana bansos. Kami standby dan nggak pulang selama dua hari, nggak terpengaruh juga dengan cuaca buruk hujan besar, karena tugas 24 jam nonstop. Kecuali, anak saya telepon dan minta sesuatu, biasanya saya pulang sebentar. Pressroom juga buka 24 jam,” katanya. (sl/IM)















