Heboh Ormas Minta Jatah THR Bikin Pengusaha Resah


 

Surat ber-kop sebuah ormas di Bekasi membuat heboh. Pasalnya, surat tersebut meminta uang tunjangan hari raya (THR) kepada para pengusaha di Kota Bekasi.

Surat tersebut bahkan mencatut nama Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sutoyo, sebagai pihak yang ditembuskan. Sutoyo sendiri mengatakan pihaknya telah memanggil pengurus ormas terkait surat tersebut.

“Sudah saya panggil,” kata Sutoyo saat dimintai konfirmasi, Selasa (12/5/2020).

Sutoyo memastikan ormas tersebut telah menarik surat tersebut. Sutoyo juga memastikan pihaknya memiliki dokumentasi penarikan surat ormas tersebut.

“Dokumentasi penarikan sudah ada sama saya semua,” imbuhnya.

Sutoyo mengatakan pihaknya sudah memeriksa pengurus ormas tersebut.

“Sudah tak panggil, tak suruh narik (surat edaran) lagi,” kata Kompol Sutoyo ketika dihubungi  Selasa (12/5/2020).

Selain kepada Kompol Sutoyo, surat tersebut ditembuskan kepada ketua cabang ormas di Bekasi, Camat Bekasi Timur, dan Danramil Bekasi Timur.

Sutoyo menegaskan ormas tersebut menyertakan nama-nama pejabat di dalam surat tanpa seizin pejabat tersebut. Perwakilan ormas tersebut telah membuat surat permohonan maaf dan surat pernyataan untuk tidak mengulangi kejadian serupa.

“Bikin surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi dan memohon maaf karena memasukkan nama-nama pejabat tembusan pejabat tidak izin,” tuturnya.

Adanya permintaan THR dari ormas ini membuat pengusaha di Bekasi resah. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Bekasi meminta polisi segera turun tangan.

“Saya harap dari pihak kepolisian juga bisa mengantisipasi kalau hal itu sampai terjadi di wilayah masing-masing, jadi kapolsek juga memonitor wilayahnya masing-masing supaya tidak terjadi pemaksaan-pemaksaan kehendak kepada pihak lainnya,” ujar Ketua Apindo Kota Bekasi Purnomo Narmiadi ketika dihubungi detikcom, Selasa (12/5/2020).

Purnomo sangat menyayangkan adanya surat permintaan THR oleh ormas kepada pengusaha. Terlebih saat ini, pengusaha sedang menghadapi gejolak ekonomi dengan adanya pandemi Corona (COVID-19).

“Dalam kondisi seperti ini pengusaha menanggung biaya gaji dan THR untuk karyawan sendiri saja sudah berat, jadi jangan ditambahin beban lagi itu (penagihan THR) menjadi biaya ekonomi tinggi,” tutur Purnomo.

Sementara itu, Ketua Pemuda Pancasila Kota Bekasi Aries Budiman mengakui adanya permintaan THR tersebut. Namun mengurutnya, permintaan sumbangan THR itu bersifat sukarela tanpa paksaan.

“Tergantung yang memberi memberi mau tidak, mau sedikit, mau banyak, kira-kira begitu,” ujar Aries ketika dihubungi Selasa (12/5/2020).

Aries mewanti-wanti anggotanya agar tidak menggunakan cara-cara kekerasan serta pemaksaan. Ia mengklaim sumbangan tersebut nantinya akan dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial.

“Sumbangan itu dipergunakan untuk sosial juga, misalkan di bulan puasa untuk takjil, untuk bantu orang yang kurang mampu, sembako, dan lain-lain,” tutur Aries.

Aries tak membatasi kriteria pengusaha apa saja yang dimintai THR. Ia paham betul pengusaha-pengusaha tengah mengalami kelesuan terutama di tengah pandemi Corona ini, sehingga pihaknya juga tidak memaksakan.

“Sebetulnya tinggal bilang saja ‘kami nggak bisa nyumbang nih mohon maaf keadaan lagi begini kan’,” tandasnya.( Dtk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Heboh Ormas Minta Jatah THR Bikin Pengusaha Resah

  1. Anti Palak
    May 22, 2020 at 5:00 am

    Pemuda Pancasila tukang palak bangsa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *