Hangatnya Pertemuan SBY-Jokowi Ditemani Secangkir Teh dan Lumpia


pertemuan-jokowi-dan-sby_20170309_171404Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Kehadiran Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa SBY ini sekaligus menjawab pertanyaan yang seringkali muncul pascaperistiwa 4 November 2016 lalu.

Pertemuan antara SBY dengan Jokowi pun berlangsung sekira pukul 12.15 WIB. Saat itu Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sedangkan SBY didampingi oleh Mantan Menko Polhukam Djoko Suyanto.

Sambutan hangat pun diberikan Jokowi untuk SBY. Perbincangan tidak banyak soal politik. Hanya obrolan ringan saja.

Presiden Jokowi dan SBY melakukan pertemuan empat mata di salah satu ruangan yang berada di Istana Merdeka.

Mensesneg Pratikno dan mantan Menkopolhukam Djoko Suyanto pun memberikan ruang privasi kepada keduanya untuk berbicara empat mata.

Perbincangan empat mata itu berlangsung sekitar 30 menit. Setelah itu keduanya keluar ruangan menuju ke beranda Istana Merdeka.

Sebelum duduk di kursi panjang beranda Istana Merdeka, SBY yang juga masih menjabat sebagai Ketua Partai Demokrat itu sempat bercerita mengenai salah satu lukisan yang berubah posisi.

Rupanya, SBY yang pernah menjabat sebagai Presiden RI selama 10 tahun itu masih mengingat dimana posisi lukisan yang ada di dekat pintu menuju beranda. Barulah, keduanya duduk di kursi panjang beralaskan bantal.

Perbincangan hangat itu dengan jamuan ringan berupa lumpia, lengkap dengan acar timun dan saus sambalnya. Setelah itu, teh pun disuguhkan untuk menemani keduanya berbincang ringan di beranda.

Perbincangan keduanya di beranda cukup cair, diselingi tawa kecil Jokowi maupun SBY.

Setelah berbincang ringan selama 15 menit, Presiden Jokowi mempersilakan awak media mendekat untuk melakukan sesi wawancara.

Di awal pernyataannya, SBY mengutarakan rasa gembiranya karena pada akhirnya ia bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.

“Saya juga bersyukur dan bergembira karena hari ini beliau Bapak Presiden kita bisa menyediakan waktu untuk pertemuan ini,” ujar SBY.

SBY mengaku senang dirinya bisa berkomunikasi langsung dengan Jokowi. Pertemuan ini juga mengingatkan akan peristiwa transisi dari pemerintahannya ke pemerintahan Jokowi-JK.

“Tadi Pak Joko Suyanto juga mengingatkan tadi indahnya transisi dari saya ke beliau, tradisi politik yang baik tentu ini terus berlanjut di masa yang akan datang,” tutur SBY.

SBY mengaku banyak berdiskusi dengan Presiden Jokowi terkait memajukan Indonesia berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Komitmen beliau sama dengan komitmen saya dan komitmen para mantan presiden sebelumnya yang ingin membangun negara dan ingin negara kita makin baik,” kata SBY.

SBY juga mengatakan bahwa silaturahmi ini sebagai ajang tabayyun atau konfirmasi atas isu yang beredar belakangan ini.

“Tadi suasananya baik sekali karena dapat dijadikan sebagai ajang tabayyun,” ujar SBY.

Belakangan ini, isu yang mengaitkan SBY dan Jokowi dimulai pascaperistiwa 4 November 2016 lalu, ketika Jokowi menuding adanya aktor politik dibalik aksi itu.

Meski telah diterpa isu hubungannya dengan Jokowi, Ketua Umum Partai Demokrat itu tetap meyakini bahwa Jokowi tetap percaya kepada dirinya dalam rangka membangun negara Indonesia.

“Seperti yang saya duga beliau tetap percaya bahwa seorang SBY itu juga ingin berbuat yang terbaik untuk negara ini, untuk pemerintahan beliau,” ucap SBY.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa terlaksananya pertemuan itu setelah mencocokkan jadwal masing-masing.

“Seperti yang sudah sering saya sampaikan bahwa saya akan mengatur waktu untuk beliau, Pak SBY. Hari ini alhamdulillah beliau juga ada waktu maka kita janjian dan ketemu,” ujar Presiden Jokowi.

Sejumlah hal dibicarakan keduanya dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut.

Di antaranya mengenai budaya estafet pembangunan yang hendak ditradisikan di antara para pemimpin negara.

“Pembangunan yang sebelumnya diteruskan oleh pembangunan presiden berikutnya. Kalau estafet itu terus dilakukan, negara ini mudah mencapai titik target bagi kebaikan rakyat dan negara. Budaya estafet itu harus kita miliki, itu yang harus kita tradisikan,” kata Jokowi.

Soal bagaimana cerita pertemuan itu bisa berlangsung, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo mengungkapkan bahwa awalnya Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan melakukan komunikasi dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno via telepon.

“Tanggal 7 (Maret) Sekjen Partai Demokrat kontak Pak Pratikno, jadi tidak pakai surat menyurat,” ujar Johan Budi saat dikonfirmasi Tribun.

Setelah menerima telepon dari Hinca perihal permohonan audiensi itu, Pratikno kemudian menyampaikannya kepada Presiden Jokowi.

“Pak Mensesneg lapor ke Pak Presiden, Menurut Pak Presiden hari Kamis kosong dan bisa dilakukan pertemuan,” kata Johan Budi.(Trb / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Hangatnya Pertemuan SBY-Jokowi Ditemani Secangkir Teh dan Lumpia

  1. Perselingkuhan-Intelek
    March 10, 2017 at 7:38 pm

    hanya sebuah basa basi doang, dibelakang berusaha Kup

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *