Gigitan Ular Berbisa di Lebak Cukup Tinggi


Jika musim hujan, ular kerap keluar dari lubangnya ke jalan maupun permukiman warga.

Gigitan ular berbisa di Kabupaten Lebak, Banten, cukup tinggi sehingga masyarakat harus mewaspadainya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, korban gigitan ular di Lebak dari Januari-Juni 2013 tercatat 422 kasus atau rata-rata 50 kasus per bulan. Laporan yang diterima hingga Juni 2013 mencapai 422 kasus dan 2012 sebanyak 599 kasus.

Selama ini kasus gigitan ular berbisa di Lebak masih tinggi, terlebih pada musim hujan sehingga menjadikan ancaman bagi petani maupun masyarakat.Dari jumlah kasus gigitan ular itu, sekitar 99,4 persen dalam kondisi sembuh. Sedang, 3,0 kasus atau 3 persen meninggal di Rumah Sakit dan 3 kasus atau 3 persen meninggal di Puskesmas.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Venny Iriani, saat seminar sehari “Penatal Aksanaan Terpadu pada Kasus Gigitan Ular dan Komplikasinya” di Rangkasbitung, Minggu.

Menurut dia, populasi ular jika musim curah keluar dari lubangnya ke jalan maupun permukiman warga.

Jumlah korban gigitan ular berbisa tahun 2013 sejak Januari 86 kasus, Pebruari 68 kasus, Maret 67 kasus, April 60 kasus, Mei 70 kasus dan Juni 67 kasus. Mereka warga korban gigitan ular sekitar 97 persen melalui ular tanah dan sisanya ular hijau, welang, ular pucuk dan ular sawah.

“Kami terus meningkatkan pelayanan kesehatan untuk mengobati warga yang terkena gigitan ular dengan menyalurkan obat anti bisa (ABU),” katanya.

Ia mengatakan, distribusi kasus gigitan ular berbisa yang menggunakan ABU sekitar 61,6 persen ditangani 1 ABU, 32,2 persen 2 ABU, dan 6,2 persen 3 ABU. Distribusi kasus gigitan ular sekitar 50,9 persen usia produktif antara 18 sampai 45 tahun, golongan usia lanjut 45-60 sekitar 33,2 persen, pasien termudah 3 tahun dan pasien tertua 90 tahun.

“Kita berharap masyarakat dapat mencegah korban gigitan ular karena bisa menimbulkan kematian,” katanya.

Sementara itu, Petugas Bagian Medik RSUD Adjidarmo Rangkasbitung dr Nuly Juariah mengatakan pihaknya berharap pemerintah daerah meningkatkan penyedian anggaran ABU karena saat ini hanya diberikan per hari dua vial obat tersebut.
Idealnya, pemberian ABU sehari mencapai 8 vial.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *