Tiga orang iman katolik dari Perancis tiba di Honolulu pada tahun 1827 menandai mulainya
perkembangan agama katolik di Hawaii. Ke tiga imam dari ordo Hati Kudus ini tidak disambut hangat
oleh pemerintah kerajaan Hawaii yang bertahta pada waktu itu dan para misionari agama Kristen
Protestan yang sudah berada disana. Para imam katolik ini dan pengikutnya menghadapi kehidupan
yang sulit dengan dipenjarakan, dipukuli dan kerja paksa dapat bertahan sampai pada tanggal 12 Juli
1839, ketika kapal perang Perancis,”L’Artemise” berlabuh di Hawaii dan mengancam akan memerangi
Hawaii serta memaksa King Kamehameha II mendanda tangani perjanjian pada tanggal 17 Jul1 1839
untuk menjamin kemerdekaan beragama disana.
Dengan adanya kebebasaan beragama ini, umat katholik mulai membangun kapel di Waikiki, tetapi
St. Agustine paris dimulai pada tahun 1854 ketika Romo Modestus Flaven,ss.cc membangun kapel
darurat dari daun palem dan kalu bekas di jalan yang bernama Kalakaua Avenue sekarang ini,karena
pertumbuhan umat yang begitu pesat akhirnya kapel besar dibuat di jalan Ohua Avenue, kapel ini
terbuat dari kayu bekas kapal dari kapal yang terdampar. Kapel ini hanya berfungsi sebagi tempat
devosi saja, umat tetap harus pergi ke gereja Kathedral Our Lady of Peace untk misa mingguan.
Waktu “Spanish –American war” berlangsung, tentara Amerika ditempatkan di Kapiolani Park dan
tentara Amerika yang beragama Katolik menginginkan misa di adakan di Waikiki, maka sejak saat itu
misa minguan diadakan disana dan ini berlangsung terus walaupun perang telah berakhir dan tentara
Amerka kembali ke tempat asalnya masing-masing. Umat katolik disana bertumbuh terus, maka
pada tanggal 28 Agustus 1901 Bishop Gulstan Ropert memberkati bangungan gereja permanent yang
bentuknya seperti daun palem . Gereja diperluas berkali kali seperti pada tahun 1910, tahun 1925 dan
terakhir pada tahun 1962 gereja yang dirancang oleh arsitek George McLaughlin berbentuk rangkuman
tangan yang sedang berdoa dengan lukisan gelas di 20 jendela disisi kanan kiri menggambarkan 15
misteri di dalam doa Rosario dan kedatangan pertama para misionaris di Hawaii, diberkati .
Saat ini St. Agustine Church di Waikiki ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat disana dan
tempat ibadah para turis yang beragama katolik ketika berkunjung di daerah Waikiki Beach, Honolulu.
Misa hari minggu sore tanggal 1 September 2013 di St. Agustine by the sea ini ditandai dengan
peringatan hari ulang tahun Ratu Hawaii yang digulingkan pada tahun 1893. Ratu Hawaii ini bernama
Liliukalani lahir pada tanggal 2 September 1838. Beliau menyerahkan kekuasaan pada tentara Amerika
dengan harapan Amerka akan menegembalikan posisinya, seperti pengalaman dengan Inggris yang
mengembalikan kedaulatan Hawaii. Harapan Ratu terakhir Hawaii ini terwujud ketika pada tanggal 23
Nopember 1993 President Clinton meminta maaf dengan menanda tangani”The Apology Resolution”.
Pada misa tanggal minggu pertama bulan September ini kita bisa lihat shrine untuk memperingati
Ratu Liliukalani di dalam gereja dan lagu lagu yang dilantunkan selama misa dibawakan dalam bahasa
setempat dengan indah oleh penduduk asli Hawaii dengan pakaian khas mereka yang terbuat dari
semacam tikar. Lukisan gelas di kiri kanan jendela dan diatas pintu masuk menambah indahnya suasana
misa.