Kabar dua orang warga sekitar Gunung Kendeng, di Kabupaten Pati, Jawa Tengah Kamis (23/7) yang ditangkap aparat kepolisian Polres Pati ternyata hanya satu orang saja. Warga yang ditangkap oleh anggota Polres Pati berpakaian preman itu adalah Suprapto (32) warga Desa Ngerang, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
“Yang nangkap polisi berpakaian preman saat terjadi kericuhan di jalur pantura lingkar Pati-Kudus. Begitu kita datangi bersama ribuan masa langsung dilepas oleh dia. Orangnya berpakaian preman,” tegas Yunina Ernani, Koordinator Wilayah (Korwil) Eks Karisidenan Pati Gagasan Anak Negeri Korwil Jawa Tengah saat dikonfirmasi merdeka.com Kamis (23/7).
Anggota Polres Pati itu, menurut Yunina Ernani dirinya sengaja tidak mau menyebutkan siapa dan berpangkat apakah aparat kepolisian itu. “Tidak mau sebutkan siapa namanya,” tukasnya.
Suprapto dilepas setelah ribuan masa yang merupakan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah usai memblokir jalur pantura lingkar Pati-Kudus Km.6, tepatnya di Desa Suko Kulo, Kecamatan Argorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan terjadi kericuhan.
Usai dilepas, Yunina Ernani yang akrab disapa Ninda ini menyatakan ribuan warga yang sempat memblokir beberapa menit disekitar Mapolres Pati di Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Kabupaten Pati, Jawa Tengah kemudian membubarkan diri dan kembali ke rumah mereka masing-masing dengan menumpang 40 truk lebih.
Meski warga yang ditahan di bebaskan, namun ribuan warga mengancam tetap akan melakukan aksi pemblokiran jalur pantura kembali jika pembangunan pabrik semen Indocement tetap akan berlangsung di Kawasan Pegunungan Kendeng, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
“Kami tetap masih akan melakukan aksi demo terus jika Bupati Pati Haryanto tetap tidak ingin bertemu dengan kami (warga) sebab ada yang tidak beres dengan Bupati Hariyanto. Kalau tidak apa-apa, tidak terima uang dari semen dan tidak bermain maka dia akan berani menemui kami,” ungkap Ninda ( Mdk / IM )
Related Posts
