–Belasan mahasiswa asal Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menyerukan kemerdekaan bagi rakyat Papua. Aksi dilakukan di Bundaran Gladag, Solo, Sabtu (15/8/2015).
Selain berorasi menyerukan kemerdekaan bagi Papua, demonstran juga melengkapi aksinya dengan membawa spanduk serta sejumlah poster yang berisi semua tuntutannya.
“Kami punya hak untuk menentukan nasib sendiri. Kami minta Presiden Jokowi dan JK memberikan kebebasan rakyat Papua tentukan nasib sendiri,” pekik John Pauleli orator dalam demonstrasi tersebut.
Selain itu, John juga menjelaskan, hari ini 53 tahun sudah Perjanjian New York Agreement antara Belanda dan Indonesia terkait sengketa wilayah Papua Barat dilakukan. Namun perjanjian yang mengatur masa depan rakyat tersebut tak melibatkan satu pun perwakilan dari mereka.
Para mahasiswa Papua, lanjut John, menganggap perjanjian tersebut sebagai sesuatu yang ilegal.
“Rambut kami berbeda, keriting, kulit kita berbeda dengan Indonesia dengan orang Solo orang Jawa. Kami tidak cocok dengan orang Indonesia,” teriak salah seorang peserta aksi lainnya.
Dalam akhir aksinya, mereka membacakan tuntutan kepada pemerintahan Jokowi-JK agar rakyat Papua diberikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat.( Han Ter / IM )
Related Posts
pemerintah mesti bijak dan kedepankan soft approach.namun demikian,referendum jgn pernah diberikan,krn sesuai perjanjian dg belanda,bhw stiap bekas jajahan belanda masuk wilayah NKRI.penambahan armada pertahanan TNI di papua penting,tp,dg syarat,kuasa kamtibmas,kembali mutlak kepada polri.hindarkan korban dr warga sipil.papua,situasinya ekstra ordinari,maka perlu fokus lebih dr pak presiden.percepatkan kemakmuran papua,klu bs,istana negara wajib ada di papua.stop transmigrasi dr jawa,utamakan penghapusan kemiskinan.