Menyusul tertangkapnya dua orang terduga teroris, AAS dan K, di dua lokasi berbeda Selasa malam, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama Kepolisian Daerah Jawa Barat pada Rabu menemukan barang bukti unsur bahan peledak berbahaya di kontrakan yang didiami AAS di Kota Bandung.
Bahan berbahaya tersebut berupa zat aseton seberat 1,5 kilogram di kontrakan menurut pihak kepolisian apabila seluruhnya digunakan sebagai bahan peledakdapat meruntuhkan satu gedung.
“Ini yang sementara kita geledah ada barang bukti aseton bahan utama membuat bom,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus saat ditemui usai penggeledahan di kediaman AAS Komplek Cibolerang Blok C 49, Kelurahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu.
Yusri menyampaikan zat aseton seberat 1,5 kilogram tersebut apabila seluruhnya digunakan sebagai bahan peledak maka ia akan memiliki daya kejut yang besar. “Bisa meruntuhkan satu gedung,” kata dia.
Selain bahan pembuat bom, petugas juga berhasil mengamankan dokumen-dokumen pribadi, serta dua bilah senjata tajam jenis pisau.
Polisi menduga pisau tersebut akan digunakan pelaku untuk melakukan penyerangan terhadap anggota polisi.
“Ada beberapa yang ditemukan termasuk beberapa sajam yang kemungkinan serangan ke anggota Polri dan beberapa bahan baku pembuatan bom yang berhasil ditemukan di TKP dan dokumen pribadi serta dokumen bahan ajaran agama,” kata dia.
Seluruh barang bukti yang ditemukan selanjutnya akan dibawa ke Densus 88 Antiteror untuk pengembangan lebih lanjut.
Sebelumnya, polisi berhasil menangkap dua orang terduga teroris yakni AAS dan K di dua lokasi berbeda pada Selasa malam. AAS ditangkap di daerah Cibiru Kota Bandung, sementara K diamankan di Tasikmalaya.
Penangkapan keduanya berasal dari pengungkapan pelaku AW yang telah ditangkap di Buahbatu, Kota Bandung pada Sabtu (8/72017).( WK / IM )
ISIS di Mosul di hancurkan/Iraq maka semakin Gila di Indonesia dan memang mereka akan mentargetkan Indonesia dan Filipina untuk markasnya, harap saja Densus88/Polri dan semua Pasukan Komandi disiagakan karena dapat terjadi kapan saja dan dimana saja di Nusantara ini