Dede Yusuf : Jadilah Pengusaha, Baru Menjadi Politikus


BANDUNG, – Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengemukakan, para mahasiswa sebaiknya menjadi pengusaha terlebih dahulu, baru kemudian menjadi politikus. Bukan sebaliknya, menjadi politikus, baru kemudian menjadi pengusaha. Dengan menjadi pengusaha, setiap orang berpeluang untuk sukses.

“Kalau sudah memiliki modal yang cukup, silakan masuk dunia politik,” kata Dede Yusuf saat meluncurkan situs wirausahamudaindonesia.or.id di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jln. Setiabudhi No. 229 Bandung, Selasa (28/6).

Hadir dalam kesempatan itu, Pembantu Rektor UPI Bidang Akademik dan Hubungan Internasional Prof. Furqon, Ph.D.; Staf Ahli Kemenko Perekonomian Arifin Habibie dan para wirausahawan muda dari berbagai elemen kampus, dan sekolah.

Menurut Wagub Dede Yusuf, pengusaha di Indonesia sebanyak 99% berupa usaha kecil dan memengah (UKM), sedangkan 1 persen lainnya berupa pengusaha bidang industri. Para wirausahawan muda diharapkan tidak hanya menggeluti UKM, melainkan memasuki wilayah usaha menengah.

“Pengusaha kelas menengah tidak hanya menjual barang, apalagi satu dua barang, melainkan sudah memasuki wilayah berkreasi, menciptakan inovasi, dengan jumlah yang tidak lagi kecil. Misalnya, bukalah toko, bengkel, salon, dan sebagainya,” kata Dede Yusuf.

Ia menengarai bahwa sebagian besar konsep yang dihasilkan perguruan tinggi cenderung menghasilkan job seekers, yaitu para lulusan yang mencari kerja. “Dengan menyelenggarakan berbagai inisiatif yang mendorong generasi muda menjadi pengusaha seperti dilakukan UPI ini, para lulusan diharapkan tidak mencari kerja, melainkan menjadi job creators, atau pembuat lapangan kerja” ujar Dede Yusuf.

Wakil Gubernur yang juga artis nasional ini mengakui bahwa uang adalah penting. Mesti demikian, masyarakat tidak boleh beranggapan bahwa uang adalah segalanya. Keberhasilan seseorang juga tidak harus diukur dari kepemilikan jumlah uang. Sebab, dengan memiliki uang, seseorang justru kerap terjerumus ke dalam hedonisme, serba khawatir uangnya hilang, selalu dimintai utang oleh kerabat dan teman, dan sebagainya.

“Orang yang sukses adalah orang yang setiap hari lebih baik dari hari kemarin. Setiap bangun tidur, ia merasa optimistis. Dalam setiap kehidupannya, ia berusaha membantu dan memberi manfaat kepada orang lain. Ia selalu berperilaku, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Maka, orang yang banyak uang yang sukanya tangan di bawah hakikatnya bukanlah orang yang sukses. Jangan melihat kesuksesan orang dari jumlah uangnya, melainkan dari jumlah sharing-nya kepada orang lain,” kata Dede Yusuf.

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *