Cruise Asia Kedua Special Edition # 3
Kamis, 6 Pebruari 2020, di dermaga Tokyo Yokohama
Stop Press: Berita pagi ini dari sahabat kami seperjalanan berbunyi
begini, saya quote. Hello guys. We were told to get ready to be
escorted out because we are suspect carrier of corona virus. What
a shocker. They will escort us out of the ship around 8 AM this
morning. Unquote. Boys and girls, ladies and gents please pray harder
for the 4 of us Melayu who were together with them throughout this
15 days cruise. Itu berita terakhir dari mereka dan bila ada update-
nya akan saya syer. Sejauh ini kami berempat oke-oke sahaja, amin.
Berita di atas sebetulnya sudah merebak ke sedunia, ada 2 orang dari
10 orang yang baru terdeteksi kena dimana dua orang itu Canadians.
Seru dan semakin seru jadinya dikarantina di kapal pesiar seperti
Diamond Princess ini, pengalaman langka yang Anda semua belum pernah
alami jadi banyak anak ServiamTO milis WNI WNK seCanada yang bertanya-
tanya, norak mereka :-). Menunya ganti-ganti rek. Pagi seperti saya
syer di foto kemarin, hampir mendekati ‘full American breakfast’ dan
masih tambah seperti yoghurt yang memang bisa minta di menu ‘room
service’ dalam keadaan normal. Siang dapat roti berisi ham dan keju
serta ada yang ‘BLT’, bacon lettuce tomato. Malam dapat nasi plus ayam
rebus mendekati ayam panggang (lightly baked) dengan sedikit sayuran.
Juga dapat roti keju ham salami plus dessert kesenangan Mpok Cecile:
cheese cake. Duh sate ayam Pak Umar, betapa kurindu dikau :-). Eittts
salah psiko bro en sis, itu namanya ‘upward social comparison’. Masih
untung dapat makan terus, sore-sore ada bonus. Si Chai ‘cabin steward’
ketok pintu, ada minuman soda mahal yang saya mah kaga kebita, San
Pellegrino plus CocaCola (ini sih oke). Tadi pagi ada kemajuan, bisa
pesan atau ada pilihan 3 rupa masakan, lunch dan dinner. Kita lihat
mutunya nanti. Kalau kata temanku Greg Sudjana, mutu restoran yang
enak itu mesti tak kalah dari mutu masakan penjara, contohnya restoran
Casino Rama yang di Orillia. Nah “penjara” Diamond Princess ini gimana
mutu masakan ransumnya.
Konon Bang Jeha bersama 250 penumpang WN Kanada lainnya jadi semakin
beken dan masuk koran plus TV. Tapi ya itu, kebutuhan kami cuma
terpenuhi secara minimum dimana di luar kamar ada “sipirnya” yang
siang malam pagi sore tugas jaga jangan sampai ada yang nyelinep pergi
ke cabin lainnya, cari partner atau teman-temin geto :-), buat ngobrol
bro en sis, jangan pikiran yang bukan-bukan seperti anak CC USACanada.
Kemarin saya foto dan syer, si satpam ada di ujung gang. Tadi pagi
saya nongol, dia semakin dekat duduknya, mustahil bisa keluar nyelinap
ambil Scrabble dan ‘dumbbell’ :-). Kami perlu olahraga otak maupun
fisik supaya tetap bugar, jiwa raga. Benda terberat yang bisa dibikin
dumbbell cuma botol air setengah liter, mana bagus. Jadi kalau Anda
kenal si Justin Trudeau yang konon sedang menghubungi PM Jepang Shinzo
Abe, tolong sampaikan kami perlu dua dumbbell @ 8 lbs dan @ 5 lbs buat
saya dan Cecile. Lalu 2 exercise ball buat kami enjot-enjotan squat
push-up pakai bola plus Scrabble yang komplit sebab kemarin di kapal
MSC, semua Scrabble-nya udah engga ada lagi yang 100, dicolongin
penumpang huruf-huruf ’tile’nya.
Berita dari luar kapal, berkat Internet lebih terkini dari berita oom
kapten yang memang umumin 10 penumpang lagi digiring keluar diamankan
termasuk dua sahabat kami semeja-makan seperjalanan. Bila camping
canoeing portaging hobi kami sudah membuat kami tidak terkena, jangan
kalian tidak ikutan camping trip bersama kami nanti, mulai 30 Juni di
George Lake, Killarney Provincial Park. Saya sudah book campsite # 15
sekapling bersama Iwanto. Seperti saya syer kemarin, karena dikarantina
begini ini, maka yang paling kami sesali adalah hilangnya kesempatan
trip bersama beberapa sahabat kami. Yang paling terutama Marie Louise
sebab saya dan dia sama-sama naik gunung, kawah G. Salak persisnya
saat kami masih muda belia, saya umur 21 alias 50a tahun lalu. Kami
panggil dia Lulu, sudah book bersama Liesbeth yang juga temin saya
mendaki Kawah Salak itu, dimulai dari Cidahu sehabis Cicurug. Selain
mereka berdua yang akan saya ‘miss’ adalah Nunuk dan Uta, temin
beberapa trip kami setiap pulkam. Liesbeth dan Nunuk serta Uta sama-
sama ke Raja Ampat di trip akhir tahun 2012, awal 2013. Sori sis,
we will all miss you on the trip to Palembang, Bangka, Belitung.
Banyak pertanyaan selain 100 orang man-temin kami sudah berdoa sejak
kemarin dulu ketika tahu kami dikarantina di kapal ini. Ada yang
mengira kami punya balkon bisa menghirup udara segar keluar. Boro-
boro; ongkos ‘inside cabin’ ini saja sudah 2200 $ per orangnya.
Akibatnya tadi kami olahraga, ping shuai gong di dalam cabin, kami
lihatnya ke luar lewat kamera digital kapal yang terus “nyala” dimana
saat ini langit biru pelabuhan Yokohama, tapi dengan suhu brrrr 6C
jelas tampak terlihat. Anggap saja sedang latihan di deck kapal :-).
Oya, persaudaraan persahabatan anak alumni CC memang jempolan. Saya
dihubungkan dengan Richard Susilo,CC 79/80 yang sudah tinggal 30 tahun
di Jepang alias mahir Nihongo, cas-cis-cus Jepang. Ia tinggal di Senju
tapi mau mengunjungi saya di Yokohama, 2 jam, kalau perlu apa-apa.
Sayangnya saya bilang, jangankan bisa ketemuan,bisa melambai dari atas
kapal ke dia di dermaga pun mustahil, lah sedang dibui. Richard belum
kenal Bang JH. Dikiranya saya sedang depress butuh kunjungan pastor
sebab bahasa saya sengak :-). Jadi saya kirimkan ia seri kedua dongeng
edisi special ini supaya ia bisa ikut sintingan bersamaku. Baidewe dia
tadi kagum banget sebab baca berita Jepang, konon ongkos naik cruise
ini 1.38 juta Yen atau 13800 USD. Saya bilang itu mah yang suite yang
bisa lari-larian dan olahraganya engga usah pakai bohongan liat keluar
lewat kamera digital tapi ada balcony seluas apa tahu. Namun prens bro
en sis, sekaya apapun saat ini sang penumpang, niscaya dia juga kaga
boleh keluar dari cabinnya. Emangnye :-).( Jusni H / IM )
… (bersambung) …
Related Posts
