Cruise Asia Kedua Special Edition # 22


Cruise Asia Kedua Special Edition # 22

Jum’at malam, 21 Pebruari 2020, Daikoku Cruise Terminal

Kalau ada kesempatan bertemu, sahabatku Mariyono langsung memelukku
minta difoto. Tanggal 3 Januari 1972 saat itu, hari pertama aku masuk
IBM Indonesia dan sarapan di ‘lunch room’, tingkat 6 Gedung BDN di Jl.
M.H. Thamrin. Mariyono “anak lama” yang pertama menegurku ajak ngobrol
sehingga tak akan kulupa. Ia juga istimewa, seluruh keluarganya ayah
ibu kakak-beradik (yang selusin!) Katoliker tetapi ia Muslim dan taat.
Yang lebih istimewa, adik bungsunya pastor Katolik yang ia bangga-
banggakan, seluruh keluarga bangga. Itu contoh keluarga toleran yang
sudah jadi langka di Indonesia, Anda akan manggut kalau bergaul erat.
Mirip-mirip dengan warga “divided states of America” yang akan tanya
dulu, elo Republik apa Demokrat sebelum mau gaul berteman, apalagi
pacaran. Entah anak-anak CC ngibul atau engga, walah PSK saja di jaman
sekarang akan tanya calon ‘client’nya apakah seiman engga. Cuma di
Nusantara ada “interview” model begini ini, aduh-duh. Teman-temanku di
Jerman bersyukur engga akan ada interview igame elo apa di Reeperbahn.

Cecile bukan saja semakin disayang man-teminku maupun tentu sahabatnya
tetapi juga Justin Trudeau yang ia kagumi, tampangnya :-). Dasar ia
emang genit, lihat si Jeha, kuajak dansa langsung nempel plok, cowok
lain yang kurang hensem ia akan pasang “besi siku” engga bisa ngedekap
boro-boro dansa ‘cheek-to-cheek’, istilah kami di kala masih muda.
Sekarang aku berani taruhan ambil-ambilan rumah, engga akan ada anak
Indonesia, WNI keg diaspora keg, yang pernah dapat hadiah pemerintah
Canada di rumkit! Engga becanda bukti foto terlampir. Bukan saja dapat
cangkir minum, KitKat, sikat gigi, tissue, vitamin penguat tapi juga
alat pembalut wanita alias pemerintah Canada sudah tahu dia bakal bisa
hamil lageiiii :-). Anak-anak CC yang akan nujuh-bulanin dia emang
semart-semart. Zakaria, tunggu kupecahkan rekormu :-).

Dugaanku benar, tadi pagi oom kapten angkat bicara bahwa jumlah
penumpang tinggal DUA RATUS orang. Ia menasihatkan untuk kalau belum
dapat penerbangan untuk tidak keluar dulu dari kapal sebab hotel-hotel
di Tokyo penuh-nuh-nuh. Tak heran, wartawan sedunia datang meliput
kami dan pejabat-pejabat KemLu berbagai negara yang warganya ada di
Diamond Princess tentu ikut-ikutan “kirim gue kirim gue” dong, kapan
lagi bisa dibayarin ke Tokyo, ya engga. Itu sebabnya kalau kalian
perhatikan, koteks pembalut wanita hadiah Justin Trudeau dan semua
yang lainnya ‘made in Japan’, boleh beli di Family Mart (toko P&D
warung Jepang).

Cecile cah wedhok Jawi anak Pekalongan SD Pius semakin disayang saja
dan jadi orbek.Kemarin ada wartawan koran Ustrali yang mau mewawancara
dia dan saya bilang jangan mau. Habis pulsa datamu sebab saya cuma
belikan dia yang 1 Giga. Di Toronto 100 MB dia cukup sebulan untuk di
luar rumah kalau tak ada hubungan nirkabel. Teman-temin kami bule di
Toronto sudah ‘book’ kasih tahu begitu dia tiba, ia mau dipeluk
diciumi. Mas Bambang tawarin yuk mancing lagi :-). Mas Bambang pilot
senior Garuda dengan pengalaman segerobak habis pulang dari Canada
ditanya kameradnya rekan pilot, mancing dapat apa. Mancing mah anak
kecil juga bisa, kata beliau. Dia dayung paddling canoeing di Barron
River dan semua pilot Garuda yang lain sampaipun Mas Irfan CEO, so
pasti belum pernah ada yang canoeing di Canada, wekwekwek. Pizz Mas
Bambang, mbesok ajarin Cecile mancing ikan hiu dong :-).

“Jusni, abis cruise ini kapok yah cruising?,” tanya si Katherine
teminku di Toronto yang ketagihan ke Komodo :-). Dia memang belum
kenal kesintingan saya. Kalau saya kapok artinya ya jadi waras. Suwer
demi dewa canoeist saya sudah book lagi cruise bersama Grand Princess
pelayaran 10 Desember selama seminggu dimulai dari Singapur. Sedang
ada promo diskon luar biasa, dapat nirkabel gratis unlimited, dapat
‘all you can drink’ sampai mabok, ‘free gratuities’, cuma CAD 1385!
Kemane tuh si Witono Dani? 🙂 Ayo Wi, ajak si nyonya, biar isteri-
isteri mahjong, kita ngebir ditemani pizza, all you can eat :-). Ayo
Katherine, kita ke Komodo lagi, udah hiking di Pulau Padar? Jadi man-
temin kami yang kangen berat ke Cecile, tunggu sampai Desember yah,
kalian bisa cipika-cipiki ke doski, sementara cium fotonya saja yang
ia kirim sehabis mandi tadi pagi :-), muaaah Cecile I love you :-).

“Anak Indo?,” tanyaku ke yang nganterin dinner barusan. “No,”kata doi.
“Pinoy?” “Yes.” “You guys going tomorrow,the Japanese Foreign Minister
has approved you and all the Indonesian crew to go home with chartered
plane,” sambungku menyitir info yang kuterima dari spion Jepangku.
Hepi mereka, Greek salad aku jadi dapat dua, menu dinner dapat 2 macam
dan dessert dua tray :-). Kasian yah kita-kita. No, gambatte kata
teminku Warti, jangan bilang kasian :-). Warti sangat kami kagumi,saya
dan Cecile. Ngeguide kami seharian di Tokyo, kalau ada tangga ada
escalator dia pilih t a n g g a  en gesit lagi. Saya canoeist camper
putus habis oleh dia. Sayang dia engga mau pindah ke Toronto, kalau
engga bisa bantu saya portage canoe di interior camping kami :-).
Warti selamat malam, konbanwa oneesan :-). Selamat bobo semoga sampai
pagi :-). Cecile semakin oke dan semoga bisa pulang seminggu lagi.( Jusni H / IM )
… (bersambung) …

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *