“Kami bukan penyelamat, Kami harus menyelamatkan diri sendiri,”
China secara implisit memberikan pesan kepada Eropa agar tidak berharap dana talangan dari China. Pesan itu disampaikan sejumlah pejabat China selama pertemuan IMF, dimana China dinilai sebagai jawaban atas proble zona euro, baik sebagai pembeli surat urang Eropa atau negara yang selanjutnya memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi.
“Kita tidak dapat pergi hanya menyelamatkan seseorang,” kata presiden China Investment Corp (CIC), Gao Xiqing. “Kami bukan penyelamat, Kami harus menyelamatkan diri sendiri,” kata dia pada disuksi panel seperti yang dikutip Wall Street Journal, Senin, 26 September 2011.
Jika Eropa memutuskan untuk mengeluarkan obligasi zona euro, CIC akan mempertimbangkan menjadi pembeli jika surat utang itu dijamin seluruh anggota zona euro. “Namun jika memiliki resiko profile yang cocok dengan kami, maka kami akan membeli beberapa alokasi, ” katanya. “Namun jangan berharap kami membeli lebih dari risiko yang akan kami ambil,” tambahnya.
Masalah yang dihadapi adalah sulitnya mencari pembeli surat utang dari Itali, Yunani dan negara zona Euro yang bermasalah.
Bankir Bank Sentral China Zhou Xiaochuan bersikeras bahwa China seharusnya tidak diharapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global.
Saat ini China tumbuh 9 persen. Dia mengatakan pertumbuhan antara 8-10 peren merupakan “ekspektasi yang wajar”.
“Beberapa orang mungkin memiliki harapkan tidak rasional, semakin tinggi pertumbuhan akan semakin baik. Namun pertumbuhan 15 persen atau lebih tinggi itu tidak realistis,” ujarnya.
Selama krisis keuangan 2008-2009, China meningkatkan belanja mendekati 11 triliun yuan (US$1,7 triliun), membantu mempertahankan pertumbuhan di atas 9 persen. Hal itu didukung pembelian impor, khususnya komoditas. Namun rencana stimulus besar tidak memungkinkan. Hal itu disebabkan China melihat inflasi sebagai ancaman yang lebih besar dibanding pertumbuhan yang tidak memadai. Selain itu presentase pinjaman yang besar dikhawatirkan stimulus berakhir dengan buruk.
Gubernur People Bank of China Zhou juga memberikan indikasi bahwa krisis akan menyebabkan perubahan dalam kebijakan mata uang China. Sejak yuan memungkinkan mengambang pada Juni 2010, yuan menguat sekitar 5,5 persen terhadap dolar dalam setahun.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mendesak China untuk membiarkan mata uangnya menguat lebih cepat dengan mendorong dari seluruh dunia,” Sedikit apresiasi mata uang mungkin bisa membantu,” ujarnya.