Cegah Massa Masuk Jakarta untuk Aksi Tanggal 22 Mei, Sweeping Dilakukan di Sejumlah Kota


Polres Gresik bersama Kodim 0817 dan Subdenpom TNI mensweeping kendaraan roda empat atau lebih di perbatasan Gresik menuju Surabaya, Minggu (19/5/2019).

Sweeping dilakukan di Jalan Veteran, Kecamatan Kebomas yang merupakan akses dari Surabaya menuju Gresik.

Beberapa kendaraan roda empat atau lebih diminta menepi terlebih dahulu untuk dilakukan pemeriksaan.

Satu persatu pengemudi roda empat maupun lebih dicek kelengkapan surat-suratnya serta kendaraannya diperiksa oleh petugas.

Sayangnya, dalam kegiatan swepping itu. Petugas tidak menemukan massa yang hendak ke Jakarta maupun barang yang mencurigakan.

Kapolres Gresik AKBP Wahyu S.Bintoro mengatakan, swepping ini dalam rangka siaga satu sekaligus melaksanakan kegiatan cipta kondisi serta penyekatan massa yang akan menuju ke Jakarta.

“Kami membagi dua pelaksanaan cipkon, pertama patroli skala besar, dan kedua operasi cipta kondisi dengan sasaran membawa bahan peledak, senjata tajam, miras, dan narkoba,” ujarnya.

Lanjut Wahyu, sweeping dilakukan untuk untuk mencegah aksi massa yang hendak menuju ibukota terkait dengan adanya aksi People Power tanggal 22 Mei menjelang penetapan hasil rekapitulasi resmi dari KPU.

“Selama pelaksanaan kegiatan ini berlangsung aman, dan kondusif,” tambahnya.

Sebelumnya, jajaran aparat Kepolisan Polres Gresik juga melakukan kegiatan patroli skala besar maupun pemeriksaan kendaraan roda empat yang akan masuk ke Gresik maupun yang keluar tak luput diperiksa oleh petugas di beberapa titik akses menuju Gresik seperti di Manyar, Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo dan Jalan Veteran.

Hingga saat ini petugas tidak menemukan hal yang mencurigakan ataupun pergerakan massa yang akan berangkat menuju Jakarta terkait aksi people power 22 Mei

Sweeping di Terminal Purabaya

Sehari sebelumnya puluhan personel gabungan menggelar sweeping di Terminal Purabaya Sidoarjo, Sabtu (18/5/2019) malam.

Mereka memburu penumpang bus yang akan berangkat ke Jakarta untuk menggelar aksi menolak hasil pemilu 22 Mei 2019 mendatang.

Selain melibatkan personel polisi dari Polresta Sidoarjo, aksi sweeping juga melibatkan personel dari Kodim Sidoarjo, Satbrimob Polda Jawa Timur, dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya.

Sweeping di Terminal Purabaya, Sidoarjo, Sabtu (18/5)
Sweeping di Terminal Purabaya, Sidoarjo, Sabtu (18/5) (Kompas.com/Achmad Faizal)

Selain memeriksa identitas penumpang bus yang mengarah ke wilayah barat, tim gabungan juga memeriksa barang bawaan penumpang.

“Kami mengantisipasi adanya gelombang warga yang berangkat ke Jakarta untuk aksi pada 22 Mei,” kata Kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera.

Selain di Terminal Purabaya, aksi sweeping juga digelar di Stasiun Pasar Turi Surabaya.

Di Stasiun Pasar Turi, sweeping dilalukan oleh personel Polrestabes Surabaya dibantu personel dari Direktorat Pamobvit dan Direktorat Samapta Polda Jawa Timur.

“Laporan terakhir hingga pukul 9 malam tidak ada personal atau rombongan yang mengarah ke Jakarta,” ujarnya

Selain menggelar sweeping dan pemantauan tertutup, Polda Jawa Timur juga gencar menggelar sosialisasi melibatkan tokoh masyarakat dan ulama untuk mencegah rombongan warga Jawa Timur ke Jakarta jelang pengumuman hasil Pemilu 2019.

Ajakan untuk ke Jakarta beredar dari kelompok pendukung 02 yang merasa tidak puas dengan hasil Pilpres 2019. Mereka berencana menggelar aksi di kantor KPU sambil mendengarkan keputusan tentang pemenang Pilpres 2019.

Sweeping di Jembatan Suramadu

Antisipasi kerumunan massa gerakan people power, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggelar penyekatan atau sweeping di Jembatan Suramadu, Sabtu (18/5/2019) malam.

Razia tersebut melibatkan personel gabungan TNI dan polsek jajaran sebagai bagian dari pengamanan Pemilu 2019.

Mereka menyisir sejumlah pengendara di sekitar exit tol Jembatan Suramadu sisi Surabaya arah Madura.

“Bagaimanapun ini masih bagian pengamanan Pemilu 2019, sebagaimana kita tahu tanggal 22 mei pengumuman dari KPU banyak informasi yang beredar akhir-akhir ini marak,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto, Sabtu (18/5/2019) malam.

Jelang pengumuman Pemilu, Agus mengimbau masyarakat untuk tidak berkegiatan yang dapat melanggar hukum.

“Jangan melakukan kegiatan apapun yang sifatnya inkonstitusional, perselisihan hasil Pemilu sudah ada jalurnya. Jalur yabg benar ada bawaslu dan MK,” kata Agus.

Antisipasi gerakan people power, Agus merazia sejumlah pengendara dengan sasaran tindak pidana seperti senjata tajam, narkotika maupun bahan peledak.

“Kami turun langsung sesuai arahan Bapak Kapolda menyekat dan memberikan pengawasan memantau masyarakat, sweeping,” kata Agus.

“Imbauan kami untuk tidak ikut gerakan people power, tentu jangan sampai melanggar aturan yang ada,” tambahnya.

• Legislator Bekasi Rekomendasikan KS NIK Integrasi dengan BPJS Kesehatan

Selama razia berlangsung, Agus mengatakan belum menemukan pengendara dengan pelanggaran.

Namun, di antaranya telah menyita obat yang masih akan diperiksa kandungannya.

“Sampai saat ini belum, tapi ada sepertinya obat, masih kita cek terlarang atau tidak, tentunya obat ini harus kita cek kembali. Ada obat, yang sebenarnya beli obat itu harus pakai resep, ini masih kami cek lagi,” pungkasnya.( Trb / IM )

 

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *