ROMA, –Â Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, Selasa (8/11/2011) waktu setempat, mengatakan, ia akan mengundurkan diri setelah parlemen negara itu menyetujui rancangan anggaran baru yang mencakup langkah-langkah penghematan yang diminta para kreditor internasional.
“Setelah persetujuan undang-undang keuangan ini, yang telah mengamandemen segala sesuatu yang Eropa dan Eurogroup minta dari kami, saya akan mengundurkan diri, demi memungkinkan kepala negara membuka ruang konsultasi,” katanya kepada televisi Canale 5, jaringan telivisi miliknya sendiri, seperti dikutip CNN.
Berlusconi mengatakan, sangat penting untuk menunjukkan kepada pasar keuangan internasional bahwa Italia dapat mereformasi keuangannya. “Kami harus membuktikan kepada pasar bahwa kami mengerjakan itu untuk menjadi sesuatu yang nyata dan ini hal pertama yang harus kami urus,” kata Berlusconi. “Segala hal yang lain, termasuk siapa yang memimpin pemerintahan, menjadi sekunder pada saat ini. Bekerja demi kebaikan Italia merupakan hal penting.”
Berlusconi telah kehilangan dukungan mayoritas di parlemen dan hal itu membuat posisinya kian sulit untuk membuat kebijakan. “Kami harus menyetujui langkah-langkah (penghematan) ini. Parlemen hari ini telah menunjukkan bahwa tidak ada mayoritas sangat jelas dalam mendukung kami,” katanya, setelah koalisi tengah-kanan pimpinannya gagal untuk mendapatkan suara mayoritas di parlemen.
“Parlemen ini lumpuh. Dengan pembelotan dari tujuh anggota dari mayoritas kami hari ini, pemerintah tidak lagi memiliki mayoritas,” katanya seperti dikutip AFP.
Perhatian internasional tertuju ke Italia, perekonomian terbesar ketiga di zona euro, dalam beberapa minggu terakhir saat para analis khawatir bahwa krisis keuangan yang berpusat di Yunani mungkin menyebar negeri pizza itu. Meskipun Italia mampu bayar utang, negara itu punya tumpukan utang yang sangat besar, dan investor takut negara itu mungkin tidak dapat mempertahankan level kemampuan bayar utangnya. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedelapan di dunia, maka sebuah kehancuran akan mengirimkan gelombang kejut ke perekonomian global.
Komisioner Eropa untuk urusan ekonomi, Olli Rehn, menggambarkan situasi ekonomi dan keuangan di Italia sebagai “sangat mencemaskan”. Dia mengatakan, sebuah delegasi akan dikirim dari Brussel ke Roma untuk bertemu dengan para menteri dan para pejabat senior Italia pada Rabu ini.
Meskipun waktu tepat pengunduran diri Berlusconi dari kekuasaan belum jelas, berita tentang hal itu segera menandai akhir dari sebuah era dalam politik Italia. Taipan bisnis berumur 75 tahun itu telah menjadi kekuatan dominan sejak membentuk Partai Forza Italia pada 1994. Ia telah melewati banyak krisis, termasuk skandal seks dan pengadilan terkait dugaan korupsi, dalam tiga periode masa jabatannya.
Berlusconi telah berada dalam tekanan besar untuk mengundurkan diri pada beberapa hari terakhir. Kehilangan suara mayoritas di parlemen menjadi pukulan terakhir yang rupanya membuat dia tidak bisa berkutik lagi.