Bekraf, El John Jajaki Kemungkinan Finalis PPI sebagai Duta di Daerah


dilaporkan:

Setiawan Liu

Jakarta, 21 September 2018, Indonesia Media – Prinsip simbiosis mutalisme antara finalis Putri Pariwisata Indonesia (PPI) 2018 dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terbuka ke depannya, terutama mereka yang mewakili daerahnya, memahami social kemasyarakatan. “Program kerja Bekraf bisa sinergis dengan kemampuan mereka, terutama komunikasi dengan komunitas (ekonomi kreatif),” Deputi Fasilitasi HAKI dan Regulasi Bekraf, Ari Juliano mengatakan kepada Redaksi.

Hal yang paling mudah yakni kemampuan berbahasa daerah. Mengingat Bekraf harus cover 35 provinsi di Indonesia, dimana masing-masing punya Bahasa daerahnya. Kunjungan staf Bekraf untuk satu event, kadang bertemu dengan insan ekonomi kreatif yang hanya bisa berbahasa daerah. “Peran putri pariwisata yang mungkin bisa menjembatani, seperti layaknya peran seorang Duta,” kata Ari.

Sebagaimana ajang final pemilihan PPI diselenggarakan untuk yang ke-11 kalinya. Sebelum malam final pada 28 September 2018 mendatang di LTC Glodok, para finalis pun dikumpulkan dalam acara Welcome Dinner di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenpar, Jakarta. Keseluruhan, ada 38 finalis yang terdiri dari 34 provinsi dan lebihnya berasal dari Jakarta. Acara diselenggarakan oleh Yayasan El John Pageants dengan support Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Berkaca dari keberhasilan Asian Games 2018, adapun tema besar yang diusung tahun ini adalah sport tourism. “Sekembali ke daerahnya, (finalis PPI) bisa mengidentifikasi potensi ekonomi kreatif. Misalkan ada kelompok masyarakat yang suka masak-memasak. Hal ini kan masuk kategori ekonomi kuliner kreatif. Kalau ternyata belum ada sarana prasarananya, seperti dapur, teman-teman bisa info kepada Bekraf. Proposalnya dikirim, dan kami akan mengevaluasi. Jangan putus asa juga kalau proposalnya ditolak,” kata Ari.

Kegiatan sosialisasi merupakan salah satu agenda Bekraf, dengan audiens berbeda-beda. Kebetulan kali ini, Bekraf mendapat kesempatan menyosialisasikan (ekonomi kreatif) dengan audiens Finalis PPI. Selain masih sangat muda-muda, dan cantik, Bekraf menilai peluang pengembangan karir masih terbentang luas, lebar. “Mereka paham mengenai ekonomi kreatif, terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Tetapi pemahamannya harus lebih diperkaya dengan kegiatan di lapangan,” tegas Ari.

Beberapa finalis banyak menanyakan prosedur pengajuan proposal usaha ekonomi kreatif. Bahkan salah satu finalis mengaku sudah sempat mengajukan proposal usaha ekonomi kreatif di daerahnya. Tetapi proposal tersebut tidak disetujui Bekraf. Menanggapi hal tersebut, Ari menegaskan bahwa ada kriteria mengenai rancangan kegiatan ekonomi kreatif secara tertulis. “(Proposal) yang dibutuhkan, dan bisa disetujui kalau ada nilai ekonomi dari kegiatan usaha tersebut. Kami juga tidak bisa memenuhi semua proposal yang masuk. Selain anggaran terbatas, kami juga menilai dampak ekonomi yang lebih signifikan dari rancangan usahanya,” tegas Ari.

Ia juga memberi contoh proposal yang dianggap tidak tepat. Kelompok paduan suara yang akan berkompetisi di luar negeri mengajukan proposal untuk rembuk. Bekraf menilai bahwa nilai ekonomi dari kelompok paduan suara tersebut nihil. “Sehingga jangan proposalnya menjadi masalah. Karena (kelompok paduan suara) minta dukungan, itu kan ranahnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Karena kegiatannya lebih mengarah pada pelestarian budaya. Kami hanya rembuk kalau kegiatannya bernilai ekonomi kreatif,” tegas Ari.

Di tempat berbeda, CEO El John Indonesia, Johnnie Sugiarto menyambut ide Bekraf untuk pemberdayaan para finalis, terutama menjembatani dengan para stakeholdersekonomi kreatif di daerah. “Kalau pak Ari (Deputi Bekraf) berkenan, kami undang untuk pembahasan lebih detail. Lalu ada MoU (Memorandum of Understanding) antara Yayasan El John dengan Bekraf. Kita kerjasama untuk program yang lebih riil, berkesinambungan untuk pengembangan ekonomi kreatif di seluruh provinsi di Indonesia,” Johnnie mengatakan kepada Redaksi.

Muatan ekonomi kreatif pada setiap acara final PPI sangat relevan. Bahkan ketika Bekraf belum berdiri, melainkan masih menyatu dengan Kemenpar, sesi pembekalan mencakup materi ekonomi kreatif. “Dulu, Dirjen (ekonomi kreatif) semasa pemerintahan Presiden SBY (mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono) sudah ikut memberi pembekalan. Tapi setelah Bekraf terpisah, baru kali ini, ada pembekalan,” kata Johnnie.

Setiap finalis tentunya punya visi masing-masing berbeda. Sebagian juga antusias untuk menggeluti pekerjaan bisnis. Sehingga finalis bisa menyesuaikan visi dan keinginannya dengan subsector ekonomi kreatif seperti animasi, kuliner, arsitektur, fashion, music, dan lain sebagainya. “Mereka bisa menyesuaikan (visi) pada sector usaha yang mereka antusias geluti,” kata Johnnie. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *