Industri Mebel, Kerajinan Optimis Naik Peringkat Big 10 dalam Kurun Waktu 5 tahun
dilaporkan: Setiawan Liu
Tangerang Selatan, 17 September 2023/Indonesia Media – Ketua Umum DPP Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia/Asmindo Dedy Rochimat mengaku optimis membawa industry dalam negeri pada peringkat Big 10 (sepuluh besar) ekspor furniture di dunia, kendatipun kondisinya masih tertatih-tatih akibat tiga tahun era pandemic covid-19. “Kami minta waktu, sampai lima tahun mendatang kepada Presiden Jokowi (Presiden ke 7 Republik Indonesia), untuk bisa sampai peringkat Big 10 (big ten). Kami harus action, tidak sekedar ceremonial (penandatanganan) MoU (memorandum of understanding),” Dedy mengatakan kepada Redaksi.
Angka ekspor produk furniture dan kerajinan Indonesia sekarang ini mencapai sekitar 2,81 (dua koma delapan satu) milyar USD. Bahkan tahun ini, (nilai ekspor) menurun. Pada semester satu (Januari – Juni), nilai ekspor bertengger pada 1,1 milyar USD. “Sekarang, (nilai ekspor) sekitar 2,2 milyar USD. Tahun depan, kami mau naik sampai 20 persennya, menjadi 2,8 milyar USD, bahkan 3 milyar USD,” kata Dedy di sela acara penandatanganan MoU dengan El John Pageants.
Kerjasama dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain UNTAR Jakarta, KATADATA, El John bukan sesuatu yang ujuk-ujuk, melainkan sudah ada konsepnya. Industri furniture dan kerajinan baru bangkit dan kembali semangat karena sempat dihantam pandemic covid-19 (tahun 2020 – 2023). Sehingga seluruh pelaku usaha furniture terutama eksportir sempat mengalami potential loss. Tetapi setelah covid mereda, para desainer, praktisi, industry kembali menggalang semangat. “Kami menandatangani MoU hari ini (pada IFFINA 2023 di ICE BSD), bahkan MoU dengan luar negeri. Saya sampaikan kepada pak Presiden, dan pak Presiden sudah endorse. Tapi (semua pihak) harus bekerjasama, jangan kerja sendiri-sendiri. Itu yang diharapkan Pak Presiden. Beliau luar biasa, karena memang sangat mengerti mengenai industry furniture,” kata Dedy. (sl/IM)
Related Posts
