[JAKARTA] Sebagian unit Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur yang disegel masih ditempati penghuni, Kamis (27/2).
Padahal tiga hari setelah penyegelan yang dilakukan pada pekan lalu, penghuni harus sudah mengosongkan unit.
Berdasar pengamatan, beberapa unit yang disegel dalam kondisi tertutup dan seperti sudah ditinggalkan penghuni.
Namun, dari sela-sela gordyn kaca jendela, masih tampak peralatan rumah tangga seperti televisi, karpet, kursi yang tertata rapi.
Seorang penghuni di Blok A4 lantai 1 bernama Jumenah (60), mengungkapkan, meski telah disegel penghuni masih banyak yang menempati unit tersegel.
Salah satunya dilakuka oleh penghuni rusun di sebelah unitnya. “Penghuni unit itu namanya ibu Ani. Tadi dia ada, dan masuk ke kamar untuk tidur,” kata Jumenah kepada wartawan, Kamis (27/2).
Hal yang sama terpantau di Blok A2 lantai 1. Tak terlihat penghuni yang menempati sejumlah unit yang disegel. Namun, menurut pengakuan seorang petugas keamanan di rusunawa, penghuni unit yang dimaksud sedang bekerja.
“Penghuninya bernama Rice Novianti, sekarang lagi kerja dan biasanya pulang malam,,” kata petugas yang enggan disebutkan namanya itu.
Romli (42) yang tinggal bersebelahan dengan unit yang disegel mengungkapkan, penyegelan tak berdampak. Para penghuni masih menempati unitnya yang disegel.
“Di sini unit yang disegel masih banyak yang dihuni. Mereka kalau siang bekerja, dan pulangnya baru malam. Diakui Romli, sebagian besar dari 40 unit yang disegel merupakan warga umum. Padahal Rusunawa ini diperuntukan untuk warga terprogram atau direlokasi.
“Kalau kami warga relokasi enggak ada yang disegel. Dapat rusun aja udah bersyukur,” kata warga yang direlokasi dari Bantaran Waduk Ria Rio itu. Selain dihuni oleh warga umum, banyak unit rusunawa di Jakarta Timur yang dihuni oleh warga mampu.
Padahal, rusunawa dialokasikan untuk warga kurang mampu. Berdasar pantauan di Rusunawa Tipar Cakung, Jalan Tipar Cakung, Jakarta Timur, terlihat deretan puluhan mobil yang terparkir di halaman rusun.
Beberapa mobil itu antara lain, Toyota Avanza, Nissan Grand Livina, Honda Jazz, Toyota Innova, hingga Nissan March.
Di sejumlah unit juga terlihat sebagian para penghuni memasang air conditioner (AC). Tak hanya itu, tembok unit yang sebelumnya hanya berupa batako telah diubah oleh penghuni dengan keramik hingga batu alam.
Sementara di dalam unit, penghuni memiliki TV Flat, kulkas dua pintu, dan mesin cuci elektrik. Kepala Unit Pengelola Rusun Wilayah III, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Jefyodya Julyan menyatakan, sebagian penghuni bertahan di unit tersegel lantaran sedang mengurus dan memverifikasi penyewaan.
Namun, Jefy, sapaan Jefyodya tak menyebut secara rinci jumlah penghuni yang masih menempati unit tersegel. “Saat ini masih ada yang mengurus ke Dinas untuk verifikasi,” katanya.
Sementara itu, terkait banyaknya unit ditempati warga mampu, Jefy menyatakan pihaknya akan menindak tegas.
Menurutnya, dengan memiliki mobil, atau memasang berbagai perlengkapan mewah, warga sudah tidak layak dan berhak menempati rusun untuk warga kurang mampu.
Pasalnya, mereka sudah terbilang mampu. Hal itu lantaran untuk dapat menempati rusun, penghasilan penghuni tidak lebih dari Rp 4 juta.
“Untuk huni rusunawa, maksimal penghasilan warga tidak lebih dari Rp 4 juta. Kalau melebihi itu, mereka terbilang sudah mampu,” katanya.
Ditegaskan Jefy, pihaknya akan menertibkan sesegera mungkin penghuni yang menyalahi aturan. “Kami belum bisa katakan, kapan kami tertibkan, tunggu saja tanggal mainnya,” tegas Jefy. [F-5/L-8]
Musti di usut tuh…..
gak aneh kok, di Indonesia namanya segala sesuatu itu sangat mungkin karena dimana ada uang berbicara maka segala sesuatu dapat tercipta diluar dugaan umum, simsalabim Indonesia bisa !!!
Yg di kuatir kan oleh penghuni yg dpt gusuran trs di jual & kembali ke pemukiman semula dgn mendirikan kembali rmh” gubuk hhh…