Birmingham University mengirim salinan Al Quran tertua ke Research Center for Islamic History, Art and Culture (IRCICA) di Istanbul, Turki, untuk penelitian.
Makkah Daily melaporkan IRCICA akan mempelajari Al Quran tertua dari Birmingham itu menggunakan referensi naskah yang telah ada sebagai pembanding.
“Kami juga akan mempelajari jenis bacaan untuk mengkonfirmasi klaim Birmingham,” ujar Halit Eren, direktur jenderal IRCICA.
Menurut Birmingham University, Al Quran temuannya berasal dari era Rasulullah, sehingga layak disebut yang tertua di dunia. Kesimpulan dibuat setelah pihak universitas menganalisis usia lembaran dengan menggunakan radiokarbon.
Eren mengatakan analisis radiokarbon biasanya tidak memberi tahun yang tepat, setidaknya berselisih sepuluh tahun.
Ia juga melihat klaim Birmingham University soal kepemilikan Al Quran tertua bukan tidak mungkin hanya intrik para orientalis, yang berusaha meragukan keaslian salinan kitab suci yang digunakan umat Islam di seluruh dunia saat ini.
BACA JUGA: Al Quran Era Rasulullah Ditemukan di Birmingham
“Beberapa orientalis mencoba menemukan perbedaan antara salinan Al Quran era Khalifah Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib,” ujar Eren.
“Kami menemukan beberapa perbedaan kecil, tapi tidak mengubah makna,” lanjutnya.
IRCICA yakin salinan Al Quran tertua terdapat di Turki, Tashkent, Mesir, dan Yaman. Jika konflik di Yaman berakhir, IRCICA akan membawa salinan Al Quran dari Birmingham untuk dibandingkan dengan naskah kitab suci umat Islam tertua yang tersimpan di Sana’a.
Al Quran tertua di dunia yang tersimpan di Universitas Mingana adalah bagian dari juz 18 dan 20. Al Quran itu ditulis dengan tinta di atas kulit hewan, dengan bentuk awal aksara Arab yang dikenal sebagai Hijazi.
Analisis radiokarbon yang dilakukan Birmingham University menunjukan Al Quran temuannya berasal dari tahun 568 Masehi dan 645 Masehi, bertepatan dengan masa nabi. Rasulullah hidup antara 570 Masehi sampai 632 Masehi.
Sejumlah ulama dan sejarawan Arab Saudi meragukan keaslian salinan Al Quran tertua dari Birmingham University. Ahli naskah kuno juga tidak yakin Al Quran itu berasal dari masa Rasulullah.
Makkah Daily, mengutip sejumlah pakar naskah kuno, memberitakan Al Quran era Rasulullah tidak ditulis dengan tinta merah untuk Bismillah Al Rahman Al Rahim, dan tidak ada pemisahan antara Surah dengan warna merah.
Lebih rinci lagi, Al Quran saat itu tidak tersusun seperti saat ini atas perintah Rasulullah.
Abdul Sattar Al-Halouji, ahli naskah kuno, mengatakan Birmingham University menggunakan klaim memiliki Al Quran tertua untuk mencari publisitas.
“Tidak mungkin memastikan permakem ditulis dekat dengan masa Rasulullah. Birmingham University harus memeriksa tinta,” ujar Al-Halouji. “Naskah itu kemungkinan berasal dari era Usman bin Affan, yang menjali khalifah beberapa tahun setelah Rasulullah wafat.”
– See more at: http://dunia.inilah.com/read/detail/2230192/al-quran-tertua-trik-orientalis-menipu-umat-islam ( Inilah/ IM )