Agar Tubuh Anak Menjadi Tinggi


JIKA boleh memilih seseorang, tentu ingin memiliki tubuh yang tinggi ketimbang tubuh yang pendek. Selain membuat percaya diri, tubuh yang tinggi membuat aktivitas lebih mudah. Tidak sedikit profesi yang mensyaratkan tinggi badan bagi yang ingin terjun di bidang itu. Sayangnya pertumbuhan tinggi badan itu mentok pada usia remaja. Sebagai orangtua jangan menyia-nyiakan tahapan pertumbuhan anak agar tinggi badannya maksimal. Apa saja yang harus dipersiapkan?

Genetik seringkali dituding sebagai penyebab seseorang menjadi tinggi atau pendek. Padahal faktor genetik tidak berdiri sendiri. Faktor genetik memegang peranan terhadap pertumbuhan optimal. Tapi tinggi seseorang bisa maksimal, dipengaruhi juga oleh nutrisi serta aktivitas.

Mengonsumsi makanan seimbang sangat diperlukan sejak dini. Menurut dokter spesialis gizi klinik, Samuel Oetoro, tiap orang memiliki tahap pacu tumbuh dua kali dalam hidupnya.

Sayangnya, seringkali pada tahap tersebut, asupan makanan yang masuk tidak seimbang. Maka diperlukan pelengkap makanan dan juga mengganti nutrisi. Salah satu makanan yang hampir lengkap berisi gizi makro dan mikro terdapat dalam susu.

“Minum susu berlangsung terus sepanjang usia. Dari mata bisa melek sampai tutup mata,” kata dr Samuel saat talkshow “Pentingnya Konsumsi Susu Guna Memenuhi Kebutuhan Nutrisi”.

Dengan kata lain, sepanjang usia seseorang tetap memerlukan susu. Untuk memastikan kalsium dalam tulang terpenuhi. Pada masa anak-anak, kalsium diperlukan agar tulang menjadi tinggi sehingga postur tubuh menjadi tinggi.

Selain itu, tersedianya kalsium akan disimpan menjadi cadangan hingga usia 30 tahun, karena pada usia itu kalsium dalam tulang mulai keluar.

Pada saat itulah minum susu tetap diperlukan agar deposit kalsium tidak terus terambil, sehingga tulang tetap kuat. Jika cadangan kalsium tercukupi, tulang tidak akan cepat keropos sehingga terhindar dari osteoporosis.

Lalu kenapa, bayi dan anak-anak identik dengan minum susu? Bayi tentu saja tidak bisa langsung makan nasi uduk, tapi harus makanan cair berbentuk susu. Sampai usia enam bulan, Air Susu Ibu (ASI) menjadi makanan yang sempurna bagi bayi.

Setelah enam bulan, ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan bayi. Paling lambat usia 6 bulan, selain ASI, bayi harus diberi Makanan Pendamping ASI (MAPSI). Tetapi, tidak ada salahnya ASI tetap diberikan sampai usia dua tahun.

Akan tetapi, cakupan pemberian ASI di Indonesia hingga usia dua tahun terus menurun, yakni tinggal 27 persen saja. Padahal susu tetap diperlukan. Terlebih, pada usia tersebut pun, tidak sedikit bayi yang ketrampilan makannya belum baik.

Selain kalsium yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi. Vitamin D, A, zinc (seng), dan selenium dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Selain cakupan pemberian ASI yang berkurang, konsumsi susu perkapita masyarakat Indonesia juga kurang. Hanya 11,7 liter per tahun per kapita. Angka ini jauh tertinggal dengan negara tetangga. Misalnya Thailand mencapai 26,9 liter perkapita, Malaysia 25,4 liter per kapita, dan Singapura 21,7 liter per kapita.

Berapa konsumsi minum susu yang ideal? Menurut dr Samuel, untuk anak-anak agar sehat dan petumbuhannnya terjamin, 2 gelas perhari (500 cc). Sementara orang dewasa 1 gelas per hari.

Pacu tumbuh

Anak-anak yang aktif memerlukan energi untuk mendukung segala aktivitasnya. Nutrisi yang terkandung dalam susu, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral efek segera sebagai penyedia energi.

Terutama kandungan karbohidratnya. Efek lain, protein sebagai sumber pertumbuhan sel. Namun proses ini membutuhkan waktu. Untuk mendapatkan efek kekebalan atau imun tubuh yang kuat diperlukan minum susu secara rutin.

Pada usia sampai 2 tahun, anak-anak mengalami pacu tumbuh yang pertama dimana, pertumbuhan anak-anak sangat cepat saat usia itu dan kemudian melambat. Sampai akhirnya di usia pra-puber, anak-anak mengalami pacu tumbuh kedua.

Sama seperti pacu tumbuh yang pertama, anak-anak mengalami pertumbuhan yang cepat, di usia pra-puber anak-anak juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Seringkali disebut kesempatan kedua untuk memacu pertumbuhan. Pada masa pacu tumbuh yang kedua, susu sangat diperlukan untuk menambah nutrisi pertumbuhan.

Selain itu yang tak kalah penting, aktivitas yang membuat tulang terstimulasi tinggi. Menurut dr Samuel, olahraga yang tepat di tahap pacu tumbuh adalah berenang dan basket.

Basket membuat tulang tumbuh pesat karena gerakan pada basket seperti meloncat membuat tahanan melawan gravitasi.

Sementara berenang yang menahan gravitasi airnya. Segala gerakan di renang membuat stimulasi sehingga tulang menjadi lebih tinggi.

Namun anak-anak jangan over training. Alih-alih menjadi tinggi, jika anak-anak terlalu banyak latihan, pertumbuhan menjadi terganggu.

Dokter Samuel memberikan contoh atlet senam. Tidak ada atlet senam yang tinggi besar. “Anak ingin tumbuh maksimal jangan diberi over training agar anak manjadi tinggi,” kata dr Samuel.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Agar Tubuh Anak Menjadi Tinggi

  1. Sugianto
    March 7, 2014 at 4:08 pm

    Pagi dok,yg saya punya anak 2tahun yang tulang dadanya menonjol atau dada burung,wkt bayi gak terlalu,ciuman sekarang makin menonjol,,selama ini si gak ada keluhan Dr anak saya,yang saya mau tanyakan apakah kedepannya seiring dengan pertumbuhannya itu ada pengaruhnya gak ke jantungnya dan organ dalamnya,dan ada terapi khusus gak supaya bisa normal tulangnya,,dimana tepatnya saya harus berkonsultasi dengan doktor,sekian dan terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *