Hilangnya 250 Dinamit Ancaman Serius


Operasi Ketupat 2013 di daerah mulai digelar.

JAKARTA – Jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diminta untuk melaksanakan pengamanan ekstra ketat pada Lebaran tahun ini karena potensi ancaman gangguan juga tidak sedikit, apalagi hingga kini keberadaan 250 batang dinamit yang hilang belum juga bisa ditemukan.

Peringatan itu disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada SH di Jakarta, Rabu (31/7) pagi ini. Ia mengatakan, Polri harus siaga sedini mungkin agar tidak mau kecolongan dalam kesiapan pengamanan Lebaran.

“Jajaran Polri harus lebih meningkatkan kewaspadaan yang tinggi untuk pengamanan Lebaran.  Alasannya, 250 batang dinamit yang hilang hingga kini belum juga ditemukan dan bisa mengancam keamanan perayaan Lebaran,” katanya. Ia mengatakan, kepolisian harus melakukan pengamanan ekstra ketat di lokasi-lokasi rawan ancaman seperti pusat-pusat keberangkatan mudik di bandara, stasiun, dan terminal maupun di jalur-jalur mudik yang padat. Termasuk jalur pantura maupun kawasan Tol Cikampek, dan kawasan-kawasan tempat hiburan yang biasanya dipadati masyarakat saat lebaran.

Menurut Neta, hilangnya 250 dinamit yang hingga sekarang masih misterius menjadi kekhawatiran tersendiri. Apalagi sampai sekarang polisi belum menunjukkan tanda-tanda akan menemukan 250 dinamit tersebut. Padahal dinamit-dinamit tersebut bisa dijadikan bom ransel, bom koper atau bom-bom dengan paket kecil lainnya.

“Bagaimanapun posisi 250 dinamit yang misterius itu menjadi ancaman tersendiri bagi keamanan Lebaran 2013. Berkaitan dengan itu IPW berharap Polri melakukan razia secara rutin dan patroli dengan intensif di lokasi-lokasi rawan maupun kawasan strategis dan pusat-pusat keramaian. Dengan kata lain Polri harus mempersempit ruang gerak orang-orang yang hendak membuat teror sehingga masyarakat yang sedang merayakan Lebaran tetap dalam keadaan tenang dan damai,” ujarnya.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo di Istana Negara, Senin (29/7), telah menyatakan pihaknya meningkatkan keamanan selama perayaan Idul Fitri di seluruh Indonesia. Dengan menurunkan dua pertiga dari kekuatan Polri untuk mendapatkan situasi perayaan Idul Fitri yang kondusif.

“Untuk pengamanan Lebaran, H-7 kita akan melaksanakan Operasi Ketupat, hingga H+7. Jajaran Polda di seluruh Indonesia diminta untuk menindaklanjuti operasi itu. Dalam operasi yang dilakukan ada 11 titik yang menjadi sasaran utama. Konsentrasi yang paling utama adalah menjaga masyarakat yang akan pulang mudik terutama dari arah Jakarta ke Jawa dan Sumatera,” ia menambahkan.

Pengamanan di Daerah
Sejumlah kepolisian daerah mulai Rabu (31/7) menggelar apel Operasi Ketupat 2013. Di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan Operasi Ketupat tahun ini melibatkan 414 personel. Kepala Bagian Operasi Polresta Padang Kompol Yudi Sulistiyo di Padang, Rabu pagi, mengatakan, personel pengamanan akan disebar di beberapa titik, seperti lokasi keramaian, objek wisata, dan lainnya. “Mereka juga akan membantu persiapan para pemudik, sopir angkutan, hingga kendaraan mudik agar aman dalam perjalanan, selain itu juga di lokasi objek wisata, maupun pusat keramaian,” jelas Yudi.

Sembilan pos pengamanan untuk Operasi Ketupat tersebut di kota itu akan didirikan, di antaranya di kawasan TPR Dishub Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, depan Basko Grand Mall, Kecamtan Padang Utara, samping Plaza Andalas, simpang Sari Anggrek, simpang Pujasera, simpang Taratak Paneh, Kecamatan Padang Barat, simpang Lubug Begalung, Kecamatan Lubug Begalung, Ladang Padi, Kecamatan Lubuk Kilangan, dan Bungus, Kecamatan Bungus Teluk Kabung.

Terpisah, Direktorat Polisi Perairan (Polair) Polda Lampung siap menyiagakan enam kapal polisi XXV-2003, dua perahu karet, dan 11 posko pengamanan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. “Kapal-kapal itu dioperasikan untuk mengawal arus mudik Lebaran 2013 dan menjaga pemudik yang melalui perairan di Provinsi Lampung agar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemudik,” ujar Direktur Polair Polda Lampung Kombes Edion di Bandar Lampung, Rabu dini hari.

Menurutnya, selain di Pelabuhan Bakauheni, sejumlah kapal patroli polisi juga turut disiagakan pada wilayah-wilayah yang rentan bahaya sehingga dengan adanya kapal itu dapat memberikan keamanan dan kenyamanan pemudik di perairan Lampung.

“Pengawalan dengan kapal polisi disiapkan untuk mengamankan perjalanan pemudik dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak Banten, sehingga dapat mengantisipasi terjadi tindak pidana di perairan tersebut dan diharapkan tidak ada lagi peristiwa yang tidak diinginkan,” katanya.

Adapun 18 kapal patroli secara keseluruhan akan ditempatkan pada titik-titik rawan kecelakaan dan tindak pidana agar dapat mempercepat penindakan terhadap laporan atau informasi yang diterima kapal Sea Reader, kapal polisi XXV, dan perahu karet.

“Dalam Operasi Ketupat Krakatau 2013 dengan Bawah Kendali Operasi (BKO), Polda Lampung menjelang arus mudik Lebaran menempatkan personel dan kapal untuk berjaga di beberapa titik di wilayah perairan Lampung yang dianggap rawan terjadi kecelakaan laut dan tindak pidana,” ujarnya pula.

Wilayah rawan itu, menurut Edion, di antaranya di Pelabuhan Bakauheni, tempat hiburan rakyat (THR) Pantai Pasir Putih, Pantai Tanjung Selaki, Pantai Mutun, Pantai Duta Wisata, Pantai Queen Artha, Pantai Tirtayasa, dan Pulau Tangkil.

Terpisah, Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko menambahkan, pihaknya menurunkan 2.500 personel dan menerjunkan 46 penembak jitu (sniper) ke lokasi rawan kejahatan pada Operasi Ketupat Krakatau 2013 yang akan digelar dari H-7 hingga H+7 Lebaran. Selain itu juga disiapkan 50 pos pengamanan (pospam) dan 15 pos pelayanan (posyan) di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).

Penembak jitu juga diterjunkan untuk mengantisipasi pelaku kejahatan yang kerap beraksi memanfaatkan musim mudik Lebaran. “Sniper akan bertugas di titik-titik rawan kriminalitas di sepanjang jalur lintas tengah, timur, dan barat Sumatera yang melintasi Lampung. Penembak jitu itu akan bertugas sejak H-7 hingga H+7 Lebaran,” ujarnya.

Selain itu pada jalur lintas timur, tengah, dan barat Sumatera pengamanan ditambah dengan personel dari Korem 043/Gatam.

“Untuk pasukan dari Korem guna memperkuat pengamanan di Terminal Induk Rajabasa, tempat rawan kejahatan, dan rawan longsor di lintas barat serta rawan banjir di lintas timur,” katanya.

Sementara itu, jajaran kepolisian resor di lingkungan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan diinstruksikan harus memasang spanduk informasi perjalan mudik pada pintu gerbang kabupaten dan kota di daerahnya masing-masing.

Spanduk informasi mudik itu bertuliskan antara lain tempat-tempat rawan kecelakaan dan keramaian, kata Kapolda Sumsel Irjen Saud Usman Nasution kepada wartawan, di Palembang, Rabu (31/7).

Selain itu, jajaran polres di Sumsel juga harus memberikan petunjuk tempat pengisian bahan bakar minyak dan rumah makan, sehingga pengemudi dapat mengetahui tempat-tempat penting tersebut selama perjalanan mudik. Pemasangan informasi itu sudah diberitahukan kepada kepala polres yang ada di wilayah hukum Polda Sumsel. Diharapkan dengan adanya informasi tersebut, pengemudi dapat beristirahat sekaligus berhati-hati saat melewati tempat yang dilalui saat mudik dan balik Lebaran nanti.

Dari Jawa Tengah dilaporkan Kapolres Karanganyar AKBP Nazirwan Adji Wibowo menjelaskan pihaknya mengerahkan kekuatan penuh untuk pengamanan Lebaran. Dua pertiga pasukan sekitar 500 personel akan kami terjunkan dengan senjata lengkap, diperkuat oleh  anggota TNI. Ia menegaskan, sepekan menjelang Lebaran ada kemungkinan tindak kejahatan akan naik, terutama penjambretan dan perampokan nasabah  bank.

“Kami tetap akan menindak tegas terhadap pelaku tindak kejahatan,” ujarnya.

Pengamanan Ibu Kota
Di Jakarta, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan, menjelang arus mudik pihaknya menyiapkan 14 posko operasi dan 111 posko pengamanan (pos pam). Tiap-tiap pos pengamanan akan ditempatkan sembilan personel yang dilengkapi dengan persenjataan lengkap seperti senjata api.

Dalam pengamanan arus mudik, pihak Polda Metro Jaya tidak menyiapkan penembak jitu secara khusus. Ia mengatakan, pihaknya tidak menurunkan penembak jitu karena untuk dapat menurunkan sniper harus melihat jenis ancaman dan disesuaikan dengan tingkat gangguan keamanan yang terjadi. “Akan tetapi untuk menjaga keamanan secara umum saat arus mudik, Polda Metro Jaya telah menyiapkan posko-posko pengamanan,” ujarnya.

Dia menambahkan, posko operasi tersebut digelar di tiap-tiap Markas Polres dan Markas Polda. Sementara untuk posko pengamanan digelar di jalur-jalur mudik, mal, stasiun, bandara, terminal, pelabuhan, tempat wisata, dan pusat keramaian lainnya. “Di tiap posko pengamanan selain menyiagakan petugas kepolisian bersenjata lengkap, disiapkan juga pelayanan kesehatan dan konseling keselamatan lalu lintas,” ujarnya.

Tiap-tiap Polres di jajaran Polda Metro menyiapkan pos pengamanan yang berbeda-beda. Dia menambahkan, pihak Polda Metro Jaya menyiagakan 3.276, untuk Polres-polres jajaran 4.724 personel, TNI 90 personel, Pemda 455 personel, dan PT Jasa Marga 100 personel. Rikwanto menegaskan selama arus mudik berlangsung hingga Idul Fitri bagi pelaku kejahatan tetap akan ditindak tegas. “Untuk pelaku kejahatan kita tidak akan memberikan toleransi. Bila dapat membahayakan nyawa masyarakat dan petugas maka akan ditindak tegas,” katanya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *