[KAIRO] Tuntutan jutaan rakyat Mesir akhir terpenuhi juga setelah Presiden Mesir Mohammed Hosni Mubarak yang sudah berkuasa selama 30 tahun akhirnya turun tahta. Dia menyerahkan kekuasaan kepada militer setelah ditekan melalui unjuk rasa jutaan rakyat Mesir di hampir seluruh negeri itu selama 18 hari.
Berita mundurnya Mubarak menyebar begitu cepat di seluruh negeri itu dan disambut suka cita oleh para pengunjuk rasa. Mereka berteriak, “Rakyat akhirnya sudah meruntuhkan rejim ini.”
Wakil Presiden Omar Suleiman mengumumkan penyerahan kekuasaan itu di televisi negara setelah jutaan orang Mesir tumpah ruah di jalan-jalan negara itu. “Presiden Mohammed Hosni Mubarak sudah memutuskan turun dari kursi kepresidenan republik dan sudah menugaskan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata untuk mengurus negara” kata Suleiman.
Pernyataan pengunduran diri Mubarak itu mengakhiri kekuasaan yang 
Pasca pengumuman itu, menurut Partai Nasional Demokrat, Mubarak yang kini berusia 82 tahun kemudian meninggalkan Kairo dan berangkan ke tempat peristirahatan di Sharm el-Sheikh di Laut Merah.
Berita turunnya Mubarak disambut teriakkan Allahu Akbar oleh para pengunjuk rasa dan teriakkan serta lonceng kemenangan menggema di seluruh ibu kota Mesir. Rakyat membunyikan petasan, ada pula yang menari.

Sedangkan kelompok oposisi yang sangat berkuasa di Mesir, Persaudaraan Muslim memuji keputusan Mubarak untuk turun dari kursi kepresidenan. Mereka juga berterima kasih kepada tentara yang komit pada janjinya.
“Kami salut akan perjuangan rakyat Mesir yang hebat,” kata pemimpin senior Persaudaraan Muslim Essam el-Erian. “Kami juga salut kepada tentara yang memenuhi janjinya,” imbuhnya.
Sementara di Washington, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan rakyat Mesir sudah menciptakan sejarah baru bagi negerinya.
“Rakyat Mesir sudah berbicara, suara mereka sudah didengar dan Mesir tidak akan pernah sama lagi. Dengan turun dari tahta, Presiden Mubarak menanggapi rasa lapar rakyat Mesir akan perubahan. Rakyat Mesir sudah membuatnya jelas dan tidak ada sesuatupun yang kurang daripada demokrasi yang asli yang akan berlangsung pada hari-hari mendatang,” kata Obama. [AFP/SuaraPembaruan/IM)
















