PRESIDEN Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto punya pemilih masing-masing. Sehingga, menyandingkan keduanya sebagai pasangan capres dan cawapres, menjadi hal yang hampir tidak mungkin.
Hal itu dibuktikan dengan hasil survei Median yang menyatakan jika keduanya dipasangkan, maka sebanyak 66,7 persen responden tidak mau memilih Jokowi-Prabowo.
“Prabowo dianggap sebagai capres yang merepresentasikan gerakan 212, sementara Jokowi Capres yang tidak merepresentasikan gerakan 212,” ujar Direktur Riset Media Survei Nasional (Median) Sudarto, di Restoran kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).
Jokowi dan Prabowo, kata Sudarto, bagaikan minyak dan air yang tak bisa disatukan.
“Agak susah mencampur Prabowo dengan Jokowi, karena masing-masing sudah punya konstituen yang kemudian saling membenci satu sama lain,” ulas Sudarto.
“Konstituennya Prabowo sudah tidak suka dengan Pak Jokowi. Begitu juga konstituennya Jokowi, tidak suka dengan Pak Prabowo,” sambungnya.
Survei Median juga menyebut tidak semua tokoh dapat dipasangkan dengan Jokowi.
“Dengan Gatot Nurmantyo, di mana 49 persen responden tak mau memilih. Kemudian Anies Baswedan juga tidak cocok jadi wakilnya Jokowi. Ada 45 persen konstituen Anies enggak suka kalau Anies jadi wakilnya Jokowi,” beber Sudarto.
Hal serupa terjadi juga saat Jokowi dipasangkan dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), sebanyak 65,2 persen konstituen TGB tidak setuju dipasangkan dengan Jokowi.
Namun tidak demikian jika Jokowi dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), maupun Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT), hasil perolehan suaranya masing-masing berada di atas 50 persen.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan rentang waktu survei pada 24 Maret-6 April 2018.
Sample dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. ( Trb / I(M )
Saya tidak suka Prabowo apa lagi AHY dan Caimin.
Tetap 2 pereode bpk Jokowi
YA IYALAH BUAT APA PILIH
Yo wes engkel wae tanpa wakil
jelas yakin Rakyat Indonesia tidak akan milih Jokowi kalau berpasangan dengan Prabowo, karena Rakyat tidak percaya Prabowo, makanya Jokowi berpasangan dengan Ahok Pasti di Jamin Afdol deh
Ini baru FIKSI ! wkwk
Saya sarankan Cawapress nya Jendral Gatot N. Ajeb gak ? Meredamkan sedikit ….
Lha maunye gandeng siapa? LBP aja kale ya?
Biasalah britainya kyk gt.pdahal bkn fakta. Ini yg nmxa HOAX.
kepastiannya ada pada bpk jokowi melalui bu mega,jadi tergantung hubungan bu mega dengan bpk prabowonya selama beberapa tahun kebelakang ini, namun apabila terjadi jokowi/prabowo maka akan sukar rakyat nantinya menilai yang mana presiden dan yang mana wakilnya krn keduanya sama sama merasa top….sehingga nantinya rakyat lagi yang susah..