27 Tahun Dikubur, Romo Kanjeng Utuh


Meski sudah 27 tahun dikubur, jasad Romo Mgr Albertus Hermelink Gentiaras SCJ, tokoh gereja pertama di Pringsewu, Lampung, masih terlihat utuh. Saat dilakukan pengangkatan dan pemindahan pada 6 Juli 2010, peti jasad Romo Kanjeng, demikian ia lebih dikenal masyarakat Pringsewu, yang terbuat dari kayu jati ukir tidak rusak. Hanya zat pelitur pelapis kayu yang terkikis.

Suster Fransiskanes dari Santo Georgius Martir (FSGM) Yohane, pengelola makam, Selasa (13/7/2010), menjelaskan, proses pembongkaran makam Romo Kanjeng yang diiringi doa rosario memakan waktu cukup lama.

Pembongkaran dimulai sejak pukul 08.00 dan semula diperkirakan selesai pukul 10.00. Namun, mengingat makam Romo Kanjeng yang cukup dalam dan tertutup semen yang cukup kuat, pembongkaran baru berakhir pukul 13.00.

Ketika penggalian hampir selesai dengan perjuangan berat mengangkat batu dan penutup yang terbuat dari semen, peti jenazah yang terendam air dan “diselimuti” aneka akar pohon akhirnya mulai tampak.

Pengangkatan peti jasad Romo Kanjeng pun harus dilakukan dengan bantuan derek mengingat liang lahat tempat peti jasad penuh air. Kondisi yang sama juga tampak saat peti jasad Romo Kanjeng dibuka. Air memenuhi peti sehingga jasad tampak terapung. Dan, jasad Romo Kanjeng sendiri tidak seperti yang diduga sebelumnya.

Jasad bukanlah tulang belulang yang tidak bisa dikenali, tetapi justru terlihat masih utuh. Di dalam jubah uskup yang kotor oleh air, tubuh Romo Kanjeng masih tampak terlihat jelas.

“Masih terlihat jelas bagian kepala hingga perut dari jasad Romo Kanjeng terlihat utuh, sedangkan bagian kaki dan tangannya lebih terlihat tulangnya. Pakaian jubahnya pun terlihat utuh. Hanya rambutnya yang  rontok,” ungkap Hartoyo, yang turut mengeluarkan air dari peti jenazah Romo Kanjeng beberapa waktu lalu.

Pada saat jasad Romo Kanjeng dirawat, dipersembahkan Misa Kudus yang dipimpin Vikjend Keuskupan Tanjungkarang, RD Piet Yunanta Sukowiluyo, didampingi RP P Gunawan SCJ (Romo Paroki Pringsewu), Th Suratno SCJ, MT Joko S SCJ, serta diikuti para suster. Saat ini jasad Romo Kanjeng disemayamkan di kapel makam Pringsewu.

Menurut suster Fernandes, pemakaman kembali Romo Kanjeng akan dilakukan pada 22 Juli mendatang. Pemberkatan pemakaman kembali jasad Romo Kanjeng rencananya akan dilakukan Mgr Andreas Henrisoesanta SCJ setelah pulang dari rapat para Uskup Regio Jawa dan Lampung di Bandung. “Rencananya tulang-tulangnya akan dipindahkan ke peti baru dan kemudian dimakamkan kembali di dalam kapel yang baru selesai dibangun di kompleks makam,” kata Fernandes

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *