Ribuan keping Kartu Tanda Penduduk (KTP) eletronik ditemukan berceceran di kebun bambu, Kampung Banjarsari, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Ribuan keping KTP elektronik tersebut ditemukan dalam sebuah dus dan karung. Ada sebagian yang tercecer. Diduga KTP elektronik tersebut sengaja dibuang karena sudah rusak.
Kapolsek Cikande, Kompol Kosasih menjelaskan ribuan keping KTP itu ditemukan oleh seorang warga pada Senin (10/9) kemarin. Ribuan KTP itu sengaja dibuang di lokasi tersebut.“Sekarang (KTP) sudah dibawa oleh pihak Kodim dan pegawai Disdukcapil Pemkab Serang,” ujar Kapolsek Cikande, Selasa (11/9).
Menanggapi adanya temuan KTP elektronik yang tercecer tersebut, pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Serang mengakui bahwa laporan terkait masalah tersebut telah diterima Senin (9/10).
“Kami mendapatkan laporan pada Senin (10/9), dan saya bersama Sekretaris Disdukcapil Kabupaten Serang Bapak Jajang KH langsung ke Koramil Cikande tempat barang-brang tersebut diamankan. Menurut informasi, barang-barang tersebut ditemukan warga di tempat pembuangan sampah dan semak belukar, kemudian diamankan dan diserahkan ke Koramil Cikande,” ujar Kepala Disdukcapil Kabupaten Serang Asep Saepudin Mustafa, Selasa (11/9).
Asep mengatakan bahwa total KTP elektronik yang terdata sebanyak 2.910 keping KTP dan 9 kartu keluarga (KK). Sebanyak 2.910 keping tersebut terdiri atas 513 KTP manual (KTP lama bukan KTP elektronik), dan 111 KTP elekronik rusak secara fisik. “Kami melakukan uji data dengan alat pembaca (reader) terhadap 4 KTP-el dan 9 kartu keluarga. Semua sudah tidak berlaku (tidak aktif) atau KTP-el dan KK yang tidak digunakan karena telah dilakukan pergantian akibat perubahan data penduduk yang bersangkutan,” ujarnya.
Asep mencontohkan, KTP elektronik atas nama Asan, melakukan pergantian fisik KTP-el karena mengubah jenis pekerjaan dari wiraswasta menjadi kepala desa. Selain itu, KTP elektronik atas nama Suharyati, melakukan pergantian fisik KTP-el karena mengubah status perkawinan. Kemudian untuk KK, misalnya atas nama Basar, kepala keluarga, melakukan pergantian karena pembaruan KK dari tanda tangan camat menjadi tanda tangan kepala Disdukcapil Kabu Serang sesuai amanat undang-undang. “Kami akan uji semua KTP-el untuk memastikan sebagai produk yang sudah tidak terpakai dari proses pergantian,” katanya.
Asep mengakui bahwa semua barang yang ditemukan adalah produk Disdukcapil Kabupaten Serang, tetapi kemungkinan kuat tidak berlaku karena sudah ada pergantian dengan produk baru untuk penduduk yang bersangkutan. “Setelah pengecekan data, kami melakukan klarifikasi ke pihak pemerintah Kecamatan Cikande untuk mendapatkan penjelasan penyebab barang-barang tersebut tercecer dan ditemukan warga hingga diamankan pihak Koramil Cikande,” katanya.
Berdasarkan penjelasan, lanjut Asep, pihak pemerintah Kecamatan Cikande sedang merapikan ruang yang biasa dipakai gudang atau tempat penyimpanan barang yang tidak terpakai. Ruang gudang tersebut akan digunakan. Akibat ketidakpahaman, kemudian dokumen kependudukan tersebut dibuang oleh oknum staf kecamatan ke tempat pembuangan sampah secara sembarangan.
“Perlu diketahui, sejak saya memimpin Disdukcapil Kab Serang pada 2015, setiap fisik KTP-el dan KK yang salah cetak serta yang sudah tidak terpakai karena ada pergantian data kependudukan warga, kami kirim ke Kemendagri. Namun sejak 2016, Kemendagri tidak menerima karena gudangnya penuh dari pengiriman se-Indonesia. Fisik KTP-el atau KK yang sudah tidak terpakai kemudian disimpan di gudang Disdukcapil dan kantor kecamatan,” jelasnya.
Asep menegaskan, agar kejadian ini tidak terulang, pihaknya akan melakukan rapat bersama pemerintah kecamatan, Rabu (12/9). “Kami akan tarik semua fisik KTP-el dan KK yang sudah tidak berfungsi atau tidak terpakai ke kantor Disdukcapil Kabupaten Serang,” tegasnya.
“Kami berterima kasih kepada Dandim Serang dan Kapolres Serang yang turut mengamankan barang-barang tersebut dan telah diserahkan kembali kepada kami. Alhamdulillah barang-barang tersebut berada di pihak yang sangat bertanggungjawab,” ujarnya. [SP / IM )
kecerobohan yang luar biasa, kan itu semua adalah Data Pribadi sang Pemilik KTP itu ?
ini fenomena apa ya kok banyak dan tersebar di berbagai wilayah
Miris kok di buang2 sementara msh banyak warga yg sampe saat ini blm terbit dg alasan blangko gak ada.
Carut marut dispendukcapil
Gimana Pak Tjahyo Kumolo
Anak buahmu
Dari dulu ya Kaya gini
Carut marut