Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat tak percaya bahwa Indonesia sudah punya ratusan industri galangan kapal atau pabrik pembuat kapal laut hingga 250 galangan kapal, termasuk 104 galangan ada di Batam.
Setelah mengetahui ini, Jokowi akan mengumpulkan dan memerintahkan kementerian/lembaga termasuk BUMN yang biasa membutuhkan kapal agar lebih mengutamakan produk kapal buatan dalam negeri. Selama ini beberapa kementerian seperti pertahanan dan perhubungan rutin membutuhkan kapal setiap tahun.
“Saya akan kumpulkan dulu dan saya akan sampaikan tidak boleh lagi pesan ke luar. Ngapain wong kita di sini bisa, apa gitu loh, neraca perdangan kita semakin jebol kalau kita terus terusan kayak gitu (impor kapal),” kata Jokowi saat meninjau galangan kapal PT Anggrek Hitam di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/6/2015)
Jokowi didampingi oleh Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, Wagub Kepulauan Riau HM Soerya Respationo, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Mensos Khofifah Indar Parawansa.
Ia mengakui komponen lokal industri galangan kapal di dalam negeri masih 40%-50%. Namun menurutnya hal ini bukan masalah, karena setiap tahun harus ditingkatkan kandungan lokalnya hingga tinggi.
“Saya yakin kalau semua pesanan itu diberikan pada industri galangan kapal dalam negeri, saya nggak tahu mampu atau tidak tapi akan kita berikan semuanya, udah,” katanya.
Jokowi mengakui sempat kagum saat berkunjung ke beberapa galangan kapal di Korea Selatan beberapa waktu lalu. Namun setelah melihat galangan kapal di Batam khususnya PT Anggrek Hitam, Jokowi lebih kagum. Apalagi galangan kapal ini mampu memproduksi kapal dengan bobot 17.500 DWT.
“Saya tidak ragu lagi, saya tidak ragu lagi untuk memberikan ini kepada bapak ibu dan saudara-saudara semuanya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga berjanji akan memberikan insentif kepada pelaku industri galangan kapal dalam negeri.
“Mengenai insentif saya juga akan membicarakan apakah bisa memberikan insentif kepada industri galangan kapal dalam rangka membangun industri maritim kita,” katanya.( Dtk/ IM )