Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk fokus menyiapkan program pemulihan ekonomi demi menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi covid-19.
Presiden menargetkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terkoreksi lebih dalam dari posisi saat ini yaitu di level 2.9 persen.
“Kita tahu ekonomi kita hanya mampu tumbuh 2,97%. dan kuartal kedua ketiga dan keempat kita harus mampu menahan agar laju perekonomian tidak merosot lebih dalam, tidak sampai minus dan kita harapkan kita pelan-pelan bisa rebound,” ujar Presiden Joko Widodo dalam ratas mengenai program pemulihan ekonomi.
Dalam rapat terbatas pemulihan ekonomi nasional yang digelar secara virtual, Presiden meminta agar dipersiapkan sejumlah skema pemulihan seperti subsidi bunga untuk UMKM, penempatan dana bank terdampak restrukturisasi dan penyertaan modal negara untuk modal kerja.
“Maka semua skema program ekonomi yang dirancang seperti subsidi bunga untuk UMKM, penempatan dana bank terdampak restrukturisasi, kemudian penanaman modal kerja, saya harapkan. saya ingin pastikan ini segera operasional di lapangan, segera dilaksanakan di lapangan,” tambahnya.
Jika skema ini diterapkan secara tepat Presiden Jokowi meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan merosot di sisa kuartal tahun ini bahkan diprediksikan mulai kembali bergerak naik.
Presiden Joko Widodo juga menekankan program pemulihan ekonomi harus dijalankan secara transparan dan akuntabel.
Untuk itu, Pemerintah berencana melibatkan badan penegak hukum seperti Kejaksaan, KPK dan badan pengawasan keuangan dan pembangunan untuk ikut mengawal program pemulihan ekonomi tersebut.( Kps / Im )