Lazimnya antarcaleg saling bersaing. Tak hanya caleg beda partai, tapi juga separtai. Demi meraup suara, mereka melakukan berbagai cara. Kadang saling sikut. Tapi di Mojokerto, 2 caleg NasDem akur. Mereka berbagi masa jabatan.
Dua caleg DPRD Kabupaten Mojokerto itu bernama M Soleh dan Siti Ulifah. Keduanya bersaing di dapil Kabupaten Mojokerto IV. Dalam rekapitulasi, selisih suaranya sangat tipis, hanya 51 suara.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Kabupaten Mojokerto, Catur Rosita Isna, membenarkan Soleh dan Siti Ulifah telah sepakat berbagi masa jabatan. Soleh menduduki kursi DPRD selama 2,5 tahun pertama. Kemudian 2,5 tahun berikutnya, ganti Siti Ulifah yang duduk di kursi empuk tersebut.
“Itu kesepakatan sebelum pelaksanaan Pileg. Seluruh caleg Nasdem di Kabupaten Mojokerto sepakat jika ada selisih suara di bawah 100, maka masa jabatan akan dibagi dua,” kata Rosita saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (24/4/2014).
“Ini untuk menjaga kerukunan internal partai. Saya rasa tidak akan mengganggu kinerja sebagai anggota dewan,” tambah Rosita.
Dapil Mojokerto IV meliputi Kecamatan Sooko, Puri dan Trowulan. Sebanyak 106 caleg memperebutkan 10 kursi anggota DPRD. Partai Nasdem hanya memperoleh 1 kursi.
Soleh meraup 3.373 suara, sedang Siti Ulifah memperoleh 3.322 suara. Hanya selisih 51 suara
(Siti Ulifah dan Soleh) sama-sama enjoy. Keputusan ini sudah kita tuangkan dalam akta notaris sehingga tidak ada masalah. Selain itu, kami sudah konsultasi dengan KPU dan DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Nasdem,” papar Rosita.
Bagaimana mekanisme pembagian masa jabatan tersebut? Berdasarkan pasal 383 ayat 2 huruf (e) UU nomor 27 Tahun 2009 tentang Pergantian Antar Waktu (PAW), anggota DPRD bisa diberhentikan atas usulan partai yang mengusungnya. Soleh akan di-PAW setelah berada di kursi wakil rakyat selama 2,5 tahun dan digantikan Siti Ulifah.
“Keduanya saling menerima,” tutupnya.
Related Posts
