[BENGKULU] Pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang memerintahkan aparat pemerintah untuk memboikot media massa yang selalu menjelekkan pemerintah terus mendapat 
protes dari pekerja media.
Kali ini, sekitar 50 wartawan media cetak dan elektronik nasional dan lokal di Bengkulu pada Sabtu (26/2) sekitar pukul 9.30 WIB mengggelar aksi solidaritas di kawasan Simpang Lima, Kota Bengkulu memprotes ancaman baikot dari Dipo Alam tersebut.
Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap arogansi dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam yang mengimbau untuk membaikot dua media televisi dan satu media cetak beberapa waktu lalu.
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) aksi damai komunitas pers Bengkulu, Feri Yustika kepada SP, Sabtu (26/2) pagi, aksi tersebut dilaksanakan tepat pukul 09.30 WIB di kawasan Simpang Lima Kota Bengkulu. “Sekarang kita mengumpulkan kawan-kawan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik yang akan ikut dalam aksi tersebut. Jika mereka sudah berkumpul di aksi damai segera kita laksanakan,” ujarnya.
Ia mengatakan, kalangan wartawan sangat mengecam sikap arogansi dari Sekkab Dipo Alam yang mengimbau membaikot dua media eletronik dan satu cekat yang dianggap sering menyudutkan pemerintah.
“Di era keterbukaan sekarang pejabat sudah tidak pantas lagi melakukan ancam mengancam terhadap pers. Karena itu, kalangan pers di Bengkulu sangat mengecam tindakan yang dilakukan Dipo Alam tersebut,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan rekan wartawan lainnya, Heriyandi. Menurutnya, pernyataan Dipo Alam itu sangat bertentang dengan era ketebukaan. “Kita minta kepada para pejabat di Indonesia untuk memahami aturan Pers dan tidak bersikap arogansi. Jika ada pemberitaan pers tidak sesuai silakan diklirifikasi sesuai dengan mekanisme yang ada,” ujarnya.
Karena itu, kalangan wartawan Bengkulu memdesak Dipo Alam mencabut pernyataan secepatnya. Sebab, penyataan Dipo Alam tidak sesuai dengan ere demokrasi dan keterbukaan,” ujarnya
Related Posts
