Walikota Kupang Kedapatan Bawa Uang Satu Koper ke Jakarta + Walikota Kupang Bantah Bawa Uang Sekoper ke Jakarta


Walikota Kupang, Daniel Adoe

Walikota Kupang Daniel Adoe dikhabarkan mebawa satu kopor berisikan uang pecahan Rp 100.000 ketika terbang ke Jakarta dengan pesawat Lion Air dari Bandara El Tari Kupang, Kamis (15/9) pagi.

Uang yang diperkirakan berjumlah Rp 3 miliar tersebut terdeteksi, ketika kopor yang dibawa ajudannya melewati alat pemeriksaan barang, sehingga kopornya ditahan untuk diperiksa petugas. Namun ajudan walikota berkeras dan sempat bersitegang dengan petugas.

Insiden itu menyebabkan pilot Lion Air enggan menerbangkan pesawat sampai kopor itu diperiksa petugas. Setelah diperiksa, ternyata kopor itu penuh berisi uang kertas pecahan Rp 100 ribuan dan walikota yang kemudian terpaksa turun dari pesawat dan berbicara dengan petugas, barulah kopor itu diperbolehkan naik ke pesawat bersama walikota Daniel Adoe.

Ketua DPRD Kota Kupang Victor Lerik kepada SP, Kamis petang mempertanyakan insiden yang dinilai sangat memalukan tersebut. Apa kepentingan walikota membawa uang cash satu kopor penuh tersebut ke Jakarta dan untuk apa uang tersebut. Jangan sampai, uang itu merupakan hasil kejahatan yang akan diputihkan di Jakarta. Apalagi, insiden pemeriksaan satu kopor uang tersebut diketahui dan disaksikan khalayak ramai.

Dikatakan, sebagai pejabat Negara, walikota tidak perlu emmbawa uang sebanyak itu. Apa lagi, saat ini ramai diperbincangkan dugaan berbagai kasus penyelewengan APBD Kota Kupang yang sedang ditangani Kejaksaan Negeri Kupang. Diantaranya kasus kapal ikan yang juga menyeret Sekretaris Daerah Kota Kupang Habde Adrianus Dami.

 

Walikota Kupang Bantah Bawa Uang Sekoper ke Jakarta

Kabag Humas dan Protokol Kota Kupang, Noce Nus Loa

Berita yang menyebutkan bahwa Walikota Kupang Daniel Adoe membawa satu koper uang sekitar Rp 3 miliar ketika terbang dari Bandara El Tari Kupang ke Jakarta Kamis (15/9), tidak benar. Berita miring itu diduga disebarkan oleh oknum-oknum yang ingin mencoreng citra Daniel Adoe sebagai pribadi maupun pejabat publik.

Daniel melalui Kabag Humas dan Protokoler Kota Kupang, Noce Nus Loa, Kamis (15/9) malam, membantah seluruh pemberitaan yang menyebutkan Walikota membawa uang pecahan Rp 100.000 dengan total nilai sekitar Rp 3 miliar.

Noce kebetulan adalah petugas yang mendampingi dan mengatur keberangkatan Walikota sejak dari rumah sampai ke tangga pesawat. Ia mengungkapkan, rombongan Walikota ada pada barisan terakhir setelah semua penumpang masuk ke ruang boarding. Persoalan muncul ketika koper istri walikota masuk ke x-ray.  “Jadi bukan koper milik Bapak Walikota,” kata Noce di Kantor Suara Pembaruan, Jakarta.

Saat koper Ny Daniel Adoe masuk ke x-ray, petugas menduga ada semacam gunting. Koper itu harus dibuka. Tampaknya ajudan walikota yang bertugas membawa koper, keberatan  karena istri walikota atau si pemilik koper sudah ada di pesawat. Terjadilah perang muluit antara sang ajudan walikota dengan petugas bandara.

“Saat itu , Bapak Walikota dan ibu sudah naik ke pesawat sedangkan saya ada di bawah tangga pesawat dan baru tahu ada ribut-ribut di belakang,” ujar Noce.

Belakangan Noce mengetahui bahwa adu mulut membuat ajudan walikota tak diperbolehkan ikut terbang. Walikota yang sudah ada di dalam pesawat bahkan sempat turun mempertanyakan ke mana gerangan sang ajudan.

“Masalah kemudian dapat diselesaikan. Koper sempat dibuka dan memang tidak ditemukan barang yang membahayakan penerbangan. Isi koper itu adalah pakaian Ibu (istri walikota) dan perlengkapan perempuan,” tambah Noce.

Ditambahkan, tidak masuk akal seorang walikota mengambil uang Rp 3 miliar dari bank kemudian memasukkannya ke koper dan menentengnya ke Jakarta. “ Untuk mengambil uang sebanyak itu tentu sudah harus tanda tangan ini-itu, dan sebagai pejabat publik tentu sudah dipantau pihak berwenang,” tambah Noce.

Kecurigaan adanya kesengajaan mengembuskan berita bohong untuk mencoreng citra Daniel Adoe beralasan. Pada Kamis malam, kabar soal Walikota Kupang sudah berkembang begitu rupa. “Bapak Walikota dikabarkan ditangkap di Bandara Cengkareng Jakarta karena lolos dari Bandara El Tari Kupang dengan membawa uang Rp 3 miliar,’ kata Noce.

Pihak Walikota Kupang, menurut Noce,  akan mengambil langkah hukum terhadap oknum-oknum yang mengebuskan berita tidak benar ini.

Sebelumnya diberitakan, uang yang diperkirakan berjumlah Rp 3 miliar terdeteksi ketika koper yang dibawa ajudan walikota  melewati alat pemeriksaan barang. Koper ditahan untuk diperiksa petugas, namun ajudan walikota berkeras dan sempat bersitegang dengan petugas. Insiden itu menyebabkan pilot Lion Air enggan menerbangkan pesawat sampai koper itu diperiksa petugas. Setelah diperiksa, ternyata koper itu penuh berisi uang kertas pecahan Rp 100 ribuan sehingga walikota terpaksa turun dari pesawat dan berbicara dengan petugas. Setelah itu barulah koper itu diperbolehkan naik ke pesawat bersama walikota Daniel Adoe. Insiden itulah yang dipertanyakan Ketua DPRD Kota Kupang Victor Lerik. Viktor menilai  insiden itu  sangat memalukan.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *