Waisak 2021 Permabudhi Ingatkan Penanganan Covid


Waisak 2021 Permabudhi Ingatkan Penanganan Covid

dilaporkan: Setiawan Liu

Tanjungpinang, 25 Mei 2021/Indonesia Media – Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menilai perlunya upaya penanganan covid sebagai prioritas di tengah berbagai event atau agenda nasional termasuk perayaan Waisai 2565 BE tahun 2021. Kendatipun, Permabudhi Kepri tetap gelar acara rutin, yakni bakti sosial (baksos) dan pengobatan massal di berbagai daerah di seluruh Indonesia. “Perayaan Waisak tetap dengan aplikasi online, termasuk video call. Tapi Baksos digelar dengan pembatasan dan jaga jarak,” ketua Permabudhi Kepri Hengky Suryawan mengatakan kepada Redaksi.

Baksos dihadiri oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) di Wihara Bahtra Sasana JI. Merdeka, Tanjungpinang. Gubernur juga mengajak masyarakat Kepri untuk terus merawat kebersamaan dan persaudaraan. Negeri ini merdeka dan tumbuh dengan keberagaman, dalam kebhinekaan. “Selain Baksos, Permabudhi Sulsel (Sulawesi Selatan) gelar kolaborasi menyanyikan lagu Waisak oleh umat enam agama di Indonesia. Ini bukti toleransi di Indonesia,” kata Hengky.

Sementara itu, Gubernur Ansar menilai Indonesia adalah keberagaman, dan tidak pernah ada istilah warga kelas 1 atau 2. Harapannya, semoga kegiatan saling berbagi terus dilaksanakan di masa yang akan datang. “Yakinlah dengan berbagi Yang Maha Kuasa akan memberikan yang lebih,” ujar Gubernur Ansar sebagaimana dikutip dari website Humas Kepri.

Gubernur Ansar Ahmad berterima kasih kepada pengurus Vihara Bahtra Sasana dan yang selalu melaksanakan aktivitas sosial seperti pembagian paket sembako kepada warga kurang mampu khususnya di Kota Tanjungpinang. “Ini merupakan suatu bentuk kepedulian dan tentunya adalah kegiatan yang positif dan baik dalam rangka menjaga kebersamaan, rasa cinta kasih sesama apalagi dilaksanakan dalam bulan suci Ramadhan dan berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri serta Hari Waisak,” kata Gubernur Ansar.

Pesan Waisak 2565 BE Tahun 2021 Persatuan Umat Buddha (Permabudhi) Prov. Kepri

“ … Persatuan Umat Budha Indonesia atau Permabudhi Kepri, dengan cinta kasih menjaga kebhinekaan, membangun keluhuran Bangsa. Mari kita bersama-sama memutuskan rantai penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan 5M, pake masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas serta sukseskan vaksinasi covid-19. Semoga semua mahluk hidup berbahagia selamat hari Trisuci Waisak 2565 tahun 2021 …”

Selain itu, Hengky juga menceritakan bagaimana kiprah Permabudhi dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan beragama, termasuk perwujudan kondisi moral, etika serta spiritual Bangsa Indonesia. Baginya, upaya mendirikan Permabudhi juga paralel dengan keikutsertaan pada operasi Dwikora (1964 – 1966). Ketika itu, semangat patriotisme membantu KKO (sekarang TNI Angkatan Laut) untuk supply logistik kepada pasukan. “Saya kan masih muda saat itu, dan nggak gentar. Sementara upaya mendirikan Permabudhi (sejak November 2018) dengan spirit yang sama sebagai anggota LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia),” kata pemilik nama Tionghoa Kie See Cung

Sebagai anggota LVRI, ia tidak mendapat prioritas/fasilitas dari pemerintah. Kecuali, akses ke Istana Negara juga dengan agenda, maksud dan tujuan pembangunan agama. “Kami ke Istana pas ada acara, termasuk sounding Permabudhi, pelantikan pejabat,” kata Chairman PT Bahtera Bestari Shipyard (BBS) Kepri. Karena ia juga aktif di berbagai organisasi termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Tim Pembangunan Ekonomi Gubernur Kepri, dan lain sebagainya. “Masuk Istana atau tidak bukan yang utama. Saya hanya berpikir, bagaimana kita bisa melindungi masyarakat Umat Buddha yang minoritas. Sehingga kita harus kompak dan jangan terpecah-belah,” kata Hengky.

Kondisi keberagaman Umat Buddha terlihat dari banyaknya majelis di Kepri, yakni ada 11 kepengurusan. Sementara, secara keseluruhan di Indonesia tercatat ada 26 majelis termasuk NSI (Nichiren Shoshu Indonesia). NSI juga membentuk dua majelis. Sementara Mazhab Mahayana juga terdiri dari beberapa majelis. “Saya Mahayana Tanjungpinang, tapi nggak membatasi mazhab lain. Waktu Mama saya meninggal, ada perwakilan dari Majelis Buddhayana, Theravada, Mahayana dan lain sebagainya,” kata Hengky. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *