Sambut Waisak, umat Buddha di Bali bebaskan 1500 burung


Menyambut hari Raya Waisak yang ke 2562. Ribuan umat Buddha mendatangi Vihara Buddha Sakyamuni, di Jalan Gunung Agung, Denpasar, Selasa (29/5) sore. Tema hari Raya Waisak tahun ini mengambil pesan, ‘Bertindak, Berucap, Berpikir Baik Memperkokoh Keutuhan Bangsa’.

Sebelum melakukan puja bakti Waisak, ribuan umat Buddha menjalani prosesi Abhayadana atau pelepasan burung sebagai makna kebebasan kehidupan kepada makhluk lain.

Vito Dhammaguna Wijaya, selaku Ketua perayaan Waisak mengatakan, untuk menyambut Waisak tahun ini ada lima acara, yakni pelepasan burung, ramah tamah, puja bakti perayaan Trisuci Waisak, persiapan menyambut detik-detik Waisak.

“Pertama adalah pelepasan burung, makna dari lepas burung itu sendiri, kita memberikan kebebasan kepada makhluk-makhluk lain yang dalam hal ini kita berikan simbol dengan burung,” ucapnya, Selasa (29/5).

Dia mengungkapkan, setelah prosesi pelepasan burung, dilanjutkan dengan puja bakti untuk menghormati Buddha Gotama. Kemudian, akan memasuki prosesi detik-detik Waisak.

“Setelah puja bakti kita ada waktu sekitar 1 jam mempersiapkan detik-detik Waisak, yang tahun ini jatuh pada pukul 22:19 Wita. Jadi umat yang ingin menyambut detik-detik Waisak ini, akan bermeditasi sekitar 30 menit,” jelas Vito.

Sementara, Oscar NW selaku Ketua pengurus Vihara Buddha Sakyamuni, menjelaskan bahwa untuk tema tahun ini relevan dengan keadaan sekarang. Mengingat keadaan negeri ini yang kurang kondusif, seperti adanya pertikaian, kebencian dan berita-berita hoax.

“Maka perlu kita sikapi dengan baik, tentunya dengan bertindak baik. Artinya, kita tidak melakukan pembunuhan, termasuk juga tidak melakukan tindakan asusila. Jangan berkata-kata kasar, dan tidak minum-minuman yang melemahkan kesadaran kita,” ujarnya.

“Kalau ini, terjaga dengan baik otomatis kita akan merasakan aman. Masyarakat kita aman tentu keharmonisan terjadi itu melalui tindakan. Selain itu juga menjaga ucapan yang baik dan menjaga etika,” tambah Oscar.

Dia menambahkan, dengan tema tersebut diharapkan semua orang bisa berbahagia, berlaku sopan yang sesuai tatakrama.

“Tentunya yang terakhir, melalui pikiran yang baik di sini, otomatis kita akan menginginkan semua makhluk dapat hidup berbahagia. Sesuai dengan tema ini, akan mendapatkan mewujudkan kerukunan antara kita, dan dapat memperkokoh kehidupan dalam masyarakat,” tutupnya.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Sambut Waisak, umat Buddha di Bali bebaskan 1500 burung

  1. Perselingkuhan Intelek
    May 30, 2018 at 1:20 am

    D a m a i …….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *