Upacara Bendera di Los Angeles .


Los Angeles , August 17, 2011 / Indonesia Media Dengan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, kita
tingkatkan kesadaran hidup dalam ke-Bhineka-an untuk kokohkan persatuan NKRI, kita sukseskan
kepemimpinan Indonesia dalam Forum ASEAN untuk kokohkan solidaritas ASEAN. Demikianlah slogan
yang ditulis pada spanduk yang terbentang di sisi Barat lapangan parkir KJRI-Los Angeles, untuk
memperingati HUT RI yang ke 66 ini.

Dari tahun ketahun sepertinya acara ini sudah rutin, tapi ada sesuatu yang tidak biasa kali ini, tanggal 17
Agustus kali ini jatuh pada saat bulan puasa. Saudara-saudara kita banyak yang menjalani ibadah
puasa, namun yang namanya 17 Agustus, the show must go on. KonJen RI-untuk Los Angeles Bapak
Hadi Martono selaku Pembina upacara membacakan pidatonya akan pentingnya menjaga persatuan antar
masyarakat Indonesia di tanah rantau ini, seraya meningkatkan kesadaran hidup dalam suatu ke
Bhinekaan seperti yang ditulis dalam spanduk diatas. Sekilas pidatonya terdengar seperti retorika biasa
saja.

Dengan banyaknya kejadian yang memilukan hati di Tanah Air akhir-akhir ini, seperti peristiwa
Cikeusik yang memakan korban jiwa dari saudara-saudara kita yang Ahmadiyah, belum lagi urusan
rutin penutupan rumah ibadah saudara -saudara kita yang Nasrani. Bahkan para pelaku kekerasan
dengan mengatasnamakan agama dihukum seringan-ringannya. Ada lagi perusakan rumah makan oleh
kelompok radikal , dengan alasan harus menghormati bulan Ramadhan, padahal Ramadhan sendiri sudah
terhormat . Banyak orang jadi bertanya Kenapa ???, Mengapa ???, dan Sebab Apa ???. Jawabannya
sangat bervariasi dan masih sulitmenentukan jawaban yang benar. Ditengah kegamangan kita, melihat
kelunturan toleransi beragama di Tanah Air, ada kesejukan juga yang dirasakan kami di KJRI-LA kali
ini. Dibawah kepemimpinan KonJen Hadi Martono rupanya telah dilakukan tindakan konkret “Toleransi
Beragama” tanpa perlu digembar gemborkan.

Konsul Konsuler di Los Angeles, ibu Yuni Iyoen dan Butce

Saya tiba agak dini, kira-kira 45 menit sebelum acara, dan dipintu masuk saya langsung disambut oleh
lokal staff KJRI -LA, dan dipersilahkan untuk langsung naik kelantai II. Tidak biasanya kami
diminta naik kelantai II , ada apa ini ? pikir saya. Sampai dilantai II saya lihat banyak anak-anak
Paskibraka dan beberapa ibu-ibu Dharma Wanita. dan sebuah meja besar panjang yang penuh dengan
makanan dan disampingnya ada cooler minuman. Rupanya kita nyarap pagi dulu.” Breakfast dulu Pak”,
kata seorang Ibu yang akan ikut paduan suara. Oh jadi Konsulat Jenderal sudah menyediakan konsumsi
makan pagi buat warga yang tidak berpuasa. Inilah yang saya maksudkan dengan“Toleransi Beragama” ,
dalam tindakan nyata.

Mengapa di Los Angeles ini kami terasa hidup ber-Bhineka Tunggal Ika , dan di Ibu negeri malah hal
semacam ini nyaris mustahil. Toleransi beragama memang lebih nyata dinegeri kafir ini . Terlepas
dari argumentasi kafir atau salehnya , saya melihat partisipasi masyarakat adalah salah satu kunci dari
toleransi itu sendiri. Kalau kita simak, group paduan suara aubade adalah dari kelompok BKS-GIC
(Badan Kerja Sama Gereja Indonesia di California), defile baris berbaris dilakukan oleh Pathfinder dari
Gereja Advent Riverside yang dipimpin oleh Sdr. Budi Ong, .Kelompok Paskibraka dari Permias-LA
(Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat-LA), dan Paduan suara anak-anak yang diasuh oleh Ibu

Tjut asal dari Aceh. Jadi banyak kelompok dari bermacam latar belakang ikut
berpartisipasi dalam acara ini.

Tapi bukan berarti yang menjalankan ibadah puasa disini hanya sedikit lho, banyak juga. Tapi yang pasti
tidak ada FPI yang ambil bagian di acara ini. Dalam kesempatan macam ini biasanya kami menyalami
antar sesame masyarakat dan pejabat KJRI dengan seruan “merdeka” , Maaf kali ini saya belum berani
bilang keras lantang “merdeka”, soalnya kita masih belum merdeka dari budaya KORUPSI.(IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *