“Tuhan Saja Pemaaf, Ahok Juga Pasti Pemaaf”


Meski unitnya di Rusun Marunda sudah disegel, EV (58) enggan pindah. Dia yakin Wakil Gubernur DKI Jakarta akan memberi pemakluman kepada dirinya agar tetap bisa tinggal di rusun tersebut.

“Ya, memang kita pernah salah, mohon dimaafkan. Tuhan saja maha pemaaf, pasti Pak Ahok juga bisa memaafkan. Apalagi, saat ini saya cuma tinggal sama suami saya yang stroke ini,” kata EV saat ditemui Kompas.com di Blok Hiu, Rusun Marunda, Jakarta Utara, Rabu (11/3/2014).

EV yang menghuni rusun di Blok Hiu lantai 1.04 mengatakan bahwa penyegelan rumahnya tidak masuk akal. Apalagi, dia sudah mempercantik unit rusun miliknya dengan keramik berwarna coklat dan dinding bercat hijau.

“Coba lihat deh, sudah dibagus-bagusin sendiri. Lagi pula kan kita pelihara ya, bukan kita rusak. Terus masa sudah kita perbaiki, kita disuruh pergi, nanti dikasih ke orang lain, kita bisa dapat unit rusun ini kan juga penuh perjuangan,” tutur EV.

EV mengakui bahwa unit rusun yang ditempatinya bukan atas namanya. Sejak 2007, dia bisa menghuni unit tersebut karena pemilik yang ada namanya di sertifikat, yakni saudaranya, pindah ke Kalimantan.

Ia juga mengakui sempat menyewakan unit rusun tersebut kepada teman-teman anaknya yang bersekolah di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

“Anak saya kan memang sekolah di STIP, sering temannya main ke sini kalau ujian. Ya kalau disewaiin mah kita juga tidak menutup mata, namanya kan juga butuh uang, yang penting bayar di bawahnya (pengelola) enggak nunggak,” ucapnya.

Saat ini, EV berharap agar unit rusun tersebut tetap menjadi miliknya. Jika dia diusir, EV mengaku tidak tahu lagi akan tinggal di mana.

Ia menambahkan, saat ini masih banyak penyewaan unit rusun di blok lainnya yang masih belum terjaring oleh Pemprov DKI.

“Masih banyak kalau mau tahu di blok lainnya. Kalau saya sekarang sudah ditinggali sendiri, rencana juga mau balik nama penghuni biar unit rusun atas nama saya, semoga saja bisa,” ujarnya.

Pantauan Kompas.com di Blok Hiu lantai 1, terdapat lima unit rusun yang sudah disegel. Tiga di antaranya sudah dikosongkan, sedangkan dua unit rusun masih ditempati oleh penghuninya. Di Cluster B blok 1 lantai 4, ada tujuh unit yang sudah disegel dan sudah tidak ditempati oleh pemiliknya.

Sebelumnya, Dinas Perumahan DKI Jakarta berencana menyegel 132 unit rumah susun yang dihuni oleh warga ilegal pada pekan ini. Penyegelan akan dilakukan di empat lokasi, yakni Rusunawa Marunda, Pinus Elok, Rawa Sari, dan Cakung Barat.

Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Yonathan Pasodung meminta para penghuni ilegal itu untuk segera meninggalkan lokasi paling lambat, Minggu (16/3/2014). Jika tidak, petugas akan meminta penghuni untuk meninggalkan rusun secara paksa. Pengosongan rusun merupakan bagian dari upaya merelokasi warga bantaran kali.

Yonathan menjelaskan, Dinas Perumahan DKI sudah menyiapkan 200 unit Rusun Komaruddin untuk warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Untuk itu, kata dia, Dinas Perumahan DKI telah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI untuk pengurusan dokumen-dokumen kependudukan.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

4 thoughts on ““Tuhan Saja Pemaaf, Ahok Juga Pasti Pemaaf”

  1. James
    March 11, 2014 at 4:27 am

    bukan soal maaf atau tidaknya, akan tetapi Penyimpangan atau Pelanggaran dari suatu Ketentuan yang Berlaku tentu ada akibatnya, nah kalau istilahnya satu diberi maaf ham[pir dapat dipastikan yang lain akan menuntut begitu juga karena merasa dianak tirikan

  2. gopar
    March 11, 2014 at 10:44 am

    minggat lu penghuni ilegal..bikin ngaco aja..dah salah ngeyel lagi..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *