Teriakan bubarkan HTI dan FPI menggema di aksi 1.000 lilin Semarang


teriakan-bubarkan-hti-dan-fpi-menggema-di-aksi-1000-lilin-semarang (1)Ribuan warga Kota Semarang, Jawa Tengah selain melantunkan lagu kebangsaan Indonesia juga melakukan orasi saat menggelar aksi 1.000 lilin untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menuntut organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk dibubarkan.

Tuntutan itu disuarakan bersama-sama saat ribuan warga Kota Semarang itu menggelar aksinya di Kawasan Taman Keluarga Berencana (Taman KB) di Jalan Menteri Supeno, Kota Semarang, Jawa Tengah Jumat (12/5) malam.

Pekikan tuntutan pembubaran FPI dan HTI oleh masa secara bersama-sama terjadi saat politisi PDI Perjuangan yang juga Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi melakukan orasi dipanggung aksi yang berada di tengah-tengah Taman KB ini.

“Merdeka,!!! teriak Supriyadi membuka orasinya dan dijawab dengan semangat oleh ribuan peserta aksi yang hadir.

“NKRI?? Harga mati!!! Pancasila??? Abadi!!! FPI??? Bubarkan!!! HTI?? Bubarkan,!!! teriak Supriyadi dan masa secara bersama-sama.

Supriyadi menyatakan jika sebelum kasus penistaan agama yang menyebabkan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok harus divonis penjara selama dua tahun, di Semarang pembentukan FPI telah ditolak oleh seluruh elemen dan ormas di Kota Semarang. Termasuk HTI yang juga saat ini dalam proses pembubaran yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu, Supriyadi meminta warga Kota Semarang tidak hanya berdiam diri saja.

“Kita ke sini juga tidak hanya karena figur seorang Ahok saja!!! Tetapi karena NKRI yang harga mati telah diinjak-injak oleh kelompok ormas agama yang tidak bertanggungjawab!”ujar Supriyadi.

“Kita tidak mau FPI dan HTI hidup di Semarang! Betul! Oleh karena itu kita jangan berdiam diri!”teriaknya dan dijawab oleh masa dengan teriakan dan yel-yel bebarengan;

“FPI Bubarkan! FPI Bubarkan! FPI Bubarkan! teriak masa secara serentak.

“Kita harus bersatu!!! Kita sudah diinjak-injak! NKRI mau diganti dengan khilafah!” tandas Supriyadi.

“Apakah saudara ke sini ada paksaan? Tidak!!! Apakah saudara ke sini ada yang membayar? Tidak!” tanya Supriyadi dijawab oleh masa.

Usai berorasi, Supriyadi juga membacakan sebuah puisi berjudul; “Kita Satu Ibu” karya seniman Kota Semarang Agus Dewa.

Kemudian, Gus Ubaidillah yang merupakan tokoh agama dan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Kota Semarang dalam orasinya mengaku bergetar saat melihat ribuan masa warga Kota Semarang hadir saat aksi 1.000 lilin di Kota Semarang malam tadi.

Gus Ubaid menyatakan jika gerakan ormas Islam, termasuk FPI dan HTI tidaklah mewakili umat Islam di Indonesia secara keseluruhan.

“Saya gemetaran, semua datang bersama-sama. Kita kumpul bukan atas nama nomer togel 212. Kita berkumpul tidak untuk mencari nomor togel di bawah pohon. Berbicara bid’ah tapi dia bid’ah sendiri. Saya mewakili dari komunitas muslim, Islam saya adalah Islam Nusantara. Bukan Islam Arab Saudi, Yordania, Iran, juga bukan Islam Australia tapi Islam Nusantara, Islam Indonesia yang akan intim bersama-sama agama lainya di negeri ini,” ujarnya.

Gus Ubaid juga menyatakan jika ormas-ormas islam yang menggelar gerakan aksi massa selama proses peradilan Ahok digelar, tidak menyadari jika ada kekuatan besar lainya. Yaitu kekuatan yang muncul dari keberagaman suku, agama, ras dan adat menjadi satu melawan terhadap ketidakadilan dan ketidakjujuran yang menimpa Ahok.

“Andaikan semangat kebangsaan kita sebelum pemilihan gubernur DKI betapa hebatnya kita. Mereka ormas-ormas Islam yang pakai nomer togel 212, mereka tidak memahami mereka pikir yang paling kuat. Mereka tidak menyadari bahwa ada kekuatan yang lebih hebat yaitu kekuatan kita bersama,” terangnya.

Untuk itu, Gus Ubaid mengajak masa jika ada gerakan kembali yang dilakukan oleh ormas islam tersebut, maka dirinya bersama warga Kota Semarang akan bergerak bersama-sama melawan kekuatan itu.

“Kita berbicara atas cahaya jiwa kita untuk Indonesia, cahaya hati kita untuk kebangsaan kita. Mulai besok jika ada gerakan pakai nomer togel, kita bergerak bersama dalam satu perbedaan. Kenapa Indonesia lezat? Karena adanya perbedaan,” pungkasnya.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

4 thoughts on “Teriakan bubarkan HTI dan FPI menggema di aksi 1.000 lilin Semarang

  1. Perselingkuhan+Intelek
    May 12, 2017 at 9:29 pm

    nyata bukan kerjaan Pemerintah akan tetapi Warga saja minta HTI dan FPI di BUBAR kan karena Radikalisme itu menghantui ketenteraman kedamaian Rakyat NKRI, jadi jelas Nyata FPI dan HTI tidak disukai Warga Indonesia diseluruh Nusantara ini, hancurlah FPI dan HTI demi keutuhan Pancasila NKRI

  2. pengamat
    May 13, 2017 at 10:27 am

    Kurang kerjaan banget. Ormas dibubarkan ngga bakal ngaruh ama isi dompet warga semarang.Mending minta supaya pemerintah membuka lapangan kerja padat karya buat warga semarang.

  3. Perselingkuhan+Intelek
    May 13, 2017 at 11:51 pm

    Pekerjaan yang terBaik demi kesenjangan NKRI, maka Warga Semarang sadar untuk Menuntut Pembubaran Ormas Radikal macam HTI dan FPI, dinegara Arab sono juga sudah dibekukan dan dilarang

  4. imanuel
    December 2, 2017 at 3:52 am

    permainan politik, kekalahan ahok dendam kesumat tersimpan, para cukong masih rugi

Leave a Reply to pengamat Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *