Temu Wicara & Interfaith Dialog dengan Bhante Sukhemo Mahathera di KJRI-LA


KJRI Los Angeles, May 8th 2011

Yang kalah akan mendapat kesusahan dan yang menang akan mendapat kebencian.  Itulah jawaban dari Bhante Sukhemo Mahatera, ketua dewan kehormatan (Adhikarananayaka) dari Sangha Theravada Indonesia (STI) atas pertanyaan dari Bapak Jaya Sogata, salah satu umat DhammaCakraTra didalam acara dialog lintas agama (Interfaith dialogue). Dialog lintas agama yang bertema “Membangun Kerukunan Beragama Dalam Perspektif Agama Buddha” ini diadakan di Gedung Konsulat Republik Indonesia di Los Angeles pada tgl 8 Mei 2011. Pertanyaan  yang diajukan adalah apakah ada pernyataan khusus dari Sangha, baik nasional ataupun internasional atas terbunuhnya Osama bin Laden oleh Amerika Serikat baru2 ini. Bhante mengatakan bahwa tidak ada pernyataan khusus untuk itu, tetapi dalam setiap peperangan tidak pernah ada keuntungan baik yang menang apalagi yang kalah.
Dalam kata sambutannya, Bapak Fiki Oktanio, konsul penerangan, sosial dan budaya, mewakili bapak konsulat jendral, Bapak Hadi Martono yang berhalangan hadir, menyatakan bahwa seperti pepatah yang mengatakan Tak Kenal Maka Tak Sayang, dialog lintas agama ini, diadakan untuk saling mengenal dan diskusi terbuka diantara umat2 lintas agama sehingga dapat terjalin kerukunan, dan dialog ini sudah menjadi program kerja di konsulat R.I. sejak beberapa waktu yang lalu. Kedatangan Bhante Sukhemo, Ketua Dewan Kehormatan STI yang sedang mengunjungi umat2 Buddha Indonesia di Amerika Serikat & Canada, adalah merupakan kesempatan yang sangat baik untuk diadakannya pertemuan ini.

Dihadiri oleh lebih dari 35 orang/umat, yang mayoritas dari umat Buddha sendiri, terutama dari umat DhammaCakraTra, hadir juga bapak Danny Wurangian, ketua Badan Kerja Sama Gereja Indonesia California Selatan ( BKS GICS) beserta ibu Debby dan anak2 dan bapak Reza dari Permias.

Merupakan suatu kehormatan bagi umat Buddha, DhammaCakraTra khususnya, dapat diadakan dialog bersama Bhante Sukhemo, sebagai nara sumber nya, kata Bapak Simuntarya Ang selaku ketua DhammaCakraTra dalam sambutan singkatnya.

Menurut  Bhante Sukhemo ada tiga macam kerukunan, yaitu
1. Kerukunan intern, yaitu kerukunan didalam agama/kelompok itu sendiri
2. Kerukunan extern, yaitu kerukunan antar/lintas agama
3. Kerukunan agama dengan pihak pemerintahan

Dalam mempertahankan atau menjaga kerukunan dalam tiap2 bagian itu yang terutama sekali adalah, janganlah mencari kelainan/perbedaan, tapi carilah persamaan nya.  Kalau kita selalu mencari kelainan/perbedaan, maka akan agak sulit untuk rukun.  Inti dari semua ajaran agama, pasti ada cinta kasih. Cinta kasih yang universal (Metta), antara sesama manusia, dan semua mahluk2 hidup, cinta kasih yang horisontal dan juga vertikal. Dengan melihat banyaknya atau adanya persamaan, maka kerukunan akan lebih mudah terjalin.

Menanggapi pertanyaan Bp Danny, yang mengomentari, bahwa selama ini yang beliau tahu bahwa agama Buddha termasuk agama yang damai, dan bagaimana kiat2nya, Bhante Sukhemo menceritakan bahwa perlunya adanya leader/pemimpin yang mempersatukan, serta juga kalau sampai perselisihan terjadi dan sudah terselesaikan, maka persoalan sudah selesai dan tidak usah di ungkit2 lagi. Tidak ada yang salah atau benar dan tidak ada yang kalah atau menang.

Pertemuan lintas agama ini diadakan bertepatan dengan Mother’s Day, dibuka dengan makan siang bersama, dan diakhiri dengan foto bersama. Mungkin bisa dipikirkan bahwa Interfaith Dialogue ini bisa dilaksanakan secara rutin tanpa menunggu datang nya para tokoh agama dari Indonesia……….

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *