Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menyayangkan sikap calon presiden Prabowo Subianto yang enggan menjawab dengan tegas tantangan yang diberikan oleh jurnalis asal Amerika Serikat, Allan Nairn.
Hamdi menilai, sikap tersebut nantinya akan membuat masyarakat semakin bertanya-tanya mengenai kebenaran informasi yang disampaikan Allan.
“Harusnya kalau Prabowo merasa apa yang dikatakan Allan tidak benar, langsung tuntut saja ke jalur hukum. Supaya masyarakat bisa melihat masalah ini dengan jelas dan tidak bertanya-tanya lagi,” kata Hamdi saat dihubungi, Jumat (4/7/2014).
Jika tidak mau membawa ke jalur hukum, lanjut Hamdi, setidaknya Prabowo bisa memberikan klarifikasi terkait pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh Allan. Menurut dia, semakin Prabowo menghindar, masyarakat akan semakin curiga. (baca: Yakin Benar, Allan Nairn Tantang Prabowo Adukannya ke Penegak Hukum)
“Nanti masyarakat akan berpikir, jangan-jangan benar ini apa yang disampaikan Allan,” ujar Hamdi.
Secara psikologi politik, papar Hamdi, seseorang yang difitnah di hadapan publik pasti tidak akan tinggal diam jika dirinya merasa tidak bersalah. Apalagi, jika fitnah yang dilakukan itu akan berpengaruh besar terhadap dirinya. (baca: Ditantang Allan Nairn, Ini Tanggapan Prabowo)
“Tergantung seberapa orang itu menganggap penting. Saya sering juga difitnah di Facebook, saya biarkan karena tidak penting. Tapi kalau Prabowo ini kan menyangkut pencalonan dia sebagai presiden. Harusnya dia menganggap ini sebagai hal yang penting,” pungkas Hamdi.
Sebelumnya, Allan Nairn mengungkap hasil wawancara dengan Prabowo pada 2001 lalu melalui blognya, allannairn.org. Wawancara itu sebenarnya bersifat off the record, tetapi Allan mengaku kepentingan rakyat Indonesia lebih penting dibandingkan etika jurnalistik yang harus dia langgar.
Masyarakat akan Menilai bahwa Prabowo adalah Pelaku Pembantain itu, karenanya si Wowo gak Berani dan gak Bisa mengelak dari apa yang di katakan oleh Allan Nairn, maka Masyarakat akan semakin Yakin bahwa Wowo Terlibat malah Otak Pelakunya
wawancaranya tahun 2001 yang lalu kenapa sekarang baru diungkap ? sudah basi beritanya seharusnya tahun 2009 yang lalu.
karena Allan ini masih punya Nyali Kemanusiaan Untuk Kebaikan Indonesia ke Masa Depannya, maka Allan mengungkapnya Kembali Perihal ini semua justra karena Concern dengan Keadaan Bangsa Indonesia yang Terus Menerus Menjadi Korban, nah sewajarnyalah malah Bangsa Indonesia Berterima Kasih atas Itikad Baik Allan Nairn ini, seorang Wartawan Amerika masih Memiliki Perhatian Demi Bangsa Indonesia kedepannya !!! karena Human Right di Amerika itu sangat dijunjung tinggi, Padahal Tidak Ada Panasila !!!