“Strategis bikin Susah”


Saat ini Ukraina sedang dalam masa yang bergejolak. Puluhan orang tewas, termasuk diantaranya belasan polisi, dan ribuan orang lainnya cedera. Hingga saat artikel ini ditulis, sang presiden yang baru-baru ini akhirnya dicopot oleh parlemen, Viktor Yanukovych, sedang diburu keberadaannya untuk diadili.

Permasalahan utama yang menjadi sumber pergolakan di Ukraina tahun ini adalah hasil dari perebutan pengaruh antara Rusia dengan Eropa Barat, dalam hal ini Uni Eropa (European Union atau EU). Ukraina dijanjikan akan memperoleh akses ekonomi yang luas apabila ia bergabung dengan EU. Sesuai dengan tujuan EU, apabila Ukraina bergabung maka negara itu akan menikmati kebebasan bergerak bagi barang, jasa, kapital dan tenaga kerja mereka.

Di sisi lain Ukraina memiliki ketergantungan ekonomi yang sangat tinggi kepada Rusia. Sumber energi utama mereka adalah gas alam yang disalurkan dari Rusia. Sebaliknya, Ukraina merupakan jalur distribusi gas alam Rusia yang penting untuk mendistribusikan gas alam tersebut ke berbagai negara pembelinya di Eropa Timur dan Selatan.

Apabila berbicara masalah militer, maka lokasi Ukraina memiliki peran penting dalam segi pertahanan. Dari negara tersebut pihak Eropa Barat bisa melancarkan serangan langsung ke jantung Rusia setiap saat karena akses transportasi yang tidak terganggu musim dingin sepanjang tahun. Demikian juga sebaliknya, apabila Rusia masih bisa mengontrol Ukraina seperti saat ini, maka pertahanan militer Rusia masih sangat solid.

Perang Dingin memang sudah berakhir. Namun pergolakan akibat pergeseran geopolitik di berbagai penjuru dunia semakin meningkat intensitasnya. Tidak saja di Ukraina, pergolakan juga terjadi di Suriah, Laut China Selatan dan Amerika Tengah. 

Apa yang terjadi di Ukraina ini seharusnya bisa menjadi cermin bagi Indonesia untuk teringat kembali bagaimana perang ideologi dan pengaruh asing berpotensi mengorbankan rakyat dan sumber daya nasional Indonesia. Perang antara Kapitalisme dan Komunisme menyebabkan peristiwa tahun 1965. Intervensi keuangan asing, termasuk diantaranya IMF, menyebabkan peristiwa tahun 1998.

Ukraina dan Indonesia memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama terletak di lokasi yang sangat strategis bagi perdagangan dunia. Ukraina sebagai jalur utama distribusi barang dari Rusia dan Eropa Timur ke Eropa Barat; Indonesia berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang menghubungkan Asia Timur dengan Eropa dan Afrika.

Mengingat hal-hal tersebut di atas, ada baiknya warga negara Indonesia (WNI) untuk mengetahui resiko dari memilih pemimpin negara (legislatif dan eksekutif) di Pemilu bulan April mendatang. Apabila WNI salah memilih pemimpin, terutama seorang presiden yang tidak memiliki kualitas kepemimpinan untuk menghadapi tekanan-tekanan asing ini, maka nasib Indonesia bisa menjadi Ukraina dalam porsi yang belasan kali lebih besar.

Memang susah menjadi negara dengan lokasi strategis dan memiliki paham politik luar negeri yang netral seperti Indonesia. Negara ini akan selalu memperoleh tekanan dari pengaruh-pengaruh asing yang ingin menjaga kepentingannya dari lokasi strategi dan kayanya sumber daya alam Indonesia. Pemimpin yang lemah akan menyebabkan negara ini menjadi bulan-bulanan pihak asing: kepentingan nasional dikorbankan, sumber daya nasional diekspolitasi mereka.

Namun apabila bangsa Indonesia berhasil memilih seorang pemimpin negara yang berkualitas, pengaruh-pengaruh asing ini bisa diubah olehnya dari ancaman menjadi sumber keuntungan. Indonesia akan memiliki akses ekonomi dan industri strategis yang luas yang dapat memperkuat negara sehingga kepentingan nasional tidak dapat diganggu-gugat oleh pihak asing. Mudah-mudahan hal ini yang terjadi di Bulan April 2014 ini, amin! (Twitter: @pojokwongkampung)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

269 thoughts on ““Strategis bikin Susah”

  1. james
    May 19, 2014 at 12:38 am

    Politik menyebabkan Perang Saudara, pelajarilah agar tidak terjadi di Indonesia !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *