Serangan Pertama Obama ke Trump Terungkap dari Bocornya Rekaman


Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengkritik cara penanganan wabah virus Corona (COVID-19) Presiden AS Donald Trump. Kritik itu merupakan serangan pedas pertama Obama kepada Trump sejak pandemi COVID-19 menyerang AS.

Obama sebelumnya selalu berusaha menjauhi keributan, bahkan ketika Trump menyalahkan dia dan Partai Demokrat untuk berbagai masalah yang terkait dengan persediaan yang cukup untuk memerangi pandemi virus Corona yang menewaskan lebih dari 78 ribu warga AS.

Dilansir AFP dan Reuters, Minggu (10/5/2020), kritik pedas itu disampaikan Obama saat melakukan konferensi virtual bersama 3.000 mantan pejabat pemerintahannya dan karyawannya yang tergabung dalam Obama Alumni Association. Konferensi virtual itu digelar pada Jumat (8/5) lalu.

Rekaman percakapan dalam konferensi itu pun bocor. Yahoo News merupakan pihak yang pertama kali melaporkan isi percakapan Obama tersebut. Rekaman itu pun telah dikonfirmasi kebenarannya.

Dalam rekaman tersebut, Obama meminta para pendukungnya untuk mendukung calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Bidden. Dia mengatakan kemenangan Bidden sangat penting karena yang diperjuangkan bukan hanya individu maupun parpol tertentu.

“Apa yang kita lawan adalah tren jangka panjang di mana menjadi egois, menjadi rasis, terpecah belah, dan melihat orang lain sebagai musuh, telah menjadi dorongan kuat dalam kehidupan Amerika,” katanya.

Obama mengungkapkan, sikap tersebutlah yang menjadikan respons penanganan wabah COVID-19 di AS sangat lemah dan tidak teratur. Tercatat, kasus positif COVID-19 di AS hingga Minggu (10/5) malam mencapai 1.309.541.

“Itu akan menjadi buruk bahkan dengan yang terbaik dari pemerintah. Ini benar-benar bencana yang sangat kacau ketika pola pikir itu – tentang ‘apa untungnya bagi saya’ dan ‘masa bodoh dengan orang lain’ – ketika pola pikir itu dioperasionalkan dalam pemerintahan kita,” kata Obama.

“Karena itu, saya akan menghabiskan waktu sebanyak yang diperlukan dan berkampanye sekuat tenaga untuk Joe Biden,” sambungnya.

Dalam rekaman percakapan itu, Obama juga menyinggung terkait keputusan Departemen Kehakiman untuk membatalkan tuduhan terhadap Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional Trump yang mengaku bersalah berbohong kepada FBI dalam penyelidikan Rusia.

Obama menilai membatalkan tuduhan terhadap Flynn merupakan hal yang membahayakan hukum di AS.

“Itu adalah salah satu hal dimana kamu harus mulai khawatir dengah hal dasar — tidak saja soal norma institusional — tapi juga pemahaman dasar bahwa supremasi hukum kita berisiko,” ujarnya.

Kantor Obama belum memberikan komentar terkait pernyataan itu. Trump juga belum merespons kritik pedas Obama tersebut.

Namun, juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany membela Trump dengan mengatakan bahwa “belum pernah terjadi sebelumnya” dan presiden telah menyelamatkan nyawa orang Amerika.( Dtk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *