Rizal Ramli: Banyak Jebakan dan ‘Bom Waktu’


Presiden harus berani membongkar RAPBN 2105

Presiden ke depan harus berani membongkar RAPBN 2015 yang diajukan

pemerintah sekarang. Harus ada kebijakan terobosan untuk menyiasati banyaknya

jebakan yang bisa menjadi ‘bom waktu’.

“RAPBN 2015 menunjukkan, di akhir pemerintahannya, tim ekonomi Presiden SBY

sama sekali tidak bisa membaca keadaan. Mereka sepertinya tidak mampu melihat

adanya dua tantangan startegis yang bakal dihadapi pemerintah berikutnya,” ujar

ekonom senior Rizal Ramli pada diskusi bertema Membedah RAPBN 2015 di Press

Room DPR, Kamis (21/8).

Selain Rizal Ramli, diskusi rutin yang diselenggarakan wartawan unit DPR itu juga

menghadirkan DPR Fraksi PDI-P, Hendrawan Supratikno dan pengamat ekonomi

John Riyadi. Diskusi kali ini mengambil tema “Membedah RAPBN 2015.”

“Jika pemerintah ke depan canggih, saya yakin ekonomi bisa tumbuh 7%. Tahun

berikutnya naik lagi jadi 9%. Pada tahun ketiga kita bisa tumbuh dua dijit. Saat itulah

Indonesia akan terbang, rakyatnya hidup sejahtera dan disegani,” kata Rizal Ramli

yang juga Menteri Keuangan zaman Gus Dur itu.

Menurut Rizal Ramli, bukti dari ketidakmampuan tim ekonomi pemerintah sekarang

dalam membaca tantangan bangsa adalah RAPBN 2015 disusun tanpa ruang gerak

fiskal berarti. RAPBN juga tidak mampu memberi stimulus, dan sama sekali tidak

ada terobosan yang berarti. Mereka menyikapi tantangan ke depan seperti business

as usual. Ini adalah bom waktu yang sangat berbahaya.

“Siapa pun presidennya, harus berani membongkar RAPBN 2015. Sebab, kalau

APBN itu dilaksanakan, dipastikan tidak akan ada perubahan berarti. Tahun depan

ekonomi hanya akan tumbuh sekitar 5-5,5%. Rakyat akan kecewa dan mungkin

malah jadi marah,” ungkap Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid

ini.

Sehubungan dengan itu, dia menyarankan, agar pemerintah ke depan berani

membuat terobosan dan inisiatif dalam kebijakan ekonominya. Untuk itu, RAPBN

2015 harus dibongkar dan diperbaiki postur penganggarannya.

“Pos-pos seperti subsidi listrik dan BBM, harus benar-benar dibedah. Apakah

benar solusi menyelamatkan APBN adalah dengan memangkas subsidi yang pasti

memberatkan rakyat. Saya yakin, yang terjadi adalah inefesiensi, KKN, dan salah

manajemen. Pemerintah harus cerdas, jangan selalu mengambil langkah gampang

dengan menaikkan harga. Itu tidak kreatif. Kalau menyusun anggaran hanya begitu

caranya, cukup anak kuliah semester 1 juga bisa,” kilahnya diiringi derai tawa

peserta diskusi.

Hal senada juga disampaikan Hendrawan. Menurut dia, RAPBN yang disodorkan

pemerintahan SBY di masa akhir ini sama sekali tidak memberi ruang gerak di

bidang

fiskal. Begitu ketatnya, lanjut dia, hingga jika pemerintah bermaksud mencari utang

baru, maka plafonnya maksimal hanya Rp20 triliun.

“Saya menyebutnya RAPBN kali ini benar-benar buruk, bahkan yang terburuk dalam

sejarah kita. APBN miskin stimulus dan miskin terobosan. Seperti kata bang Rizal,

tanpa kebijakan terobosan, presiden bisa mati berdiri,” tukasnya.

Hendrawan menjelaskan, setelah APBN disampaikan pemerintah, fraksi PDIP

di DPR tiap Selasa berkumpul untuk menyiasati agar bisa menjadi pendorong

perekonomian. Apa yang disampaikan senior dan mentor saya, bang Rizal Ramli,

sudah sangat tepat. Bisa dikatakan masukan-masukan tadi seperti setengah jadi.

Tinggal dirapikan dan dieksekusi,” ungkapnya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Rizal Ramli: Banyak Jebakan dan ‘Bom Waktu’

  1. James
    August 22, 2014 at 4:02 am

    Serahkan saja dan percayakan kepada kemampuan Jokowi dan JK dan dukung saja pasti beres demi Indonesia, kalau ole Wowo pasti di Korupsi untuk Penggantian Biaya Pilpres !!!

Leave a Reply to James Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *