Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Bandara Toraja di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Presiden Jokowi berharap, kehadiran bandara baru tersebut dapat mendongkrak angka pariwisata ke Tana Toraja dari berbagai daerah. Dia pun mengibaratkan Tana Toraja sebuah negeri di atas angin.
“Pariwisata akan makin berkembang, bisa saja dari Bali langsung ke sini, dari Jakarta, dari Bandung langsung ke Tana Toraja untuk lihat negeri di atas angin. Melihat Ketekeso, untuk melihat pango-pango, saya sendiri pernah ke sini sekali tapi belum melihat ini semua,” ujarnya dalam acara peresmian Bandara Tana Toraja, Kamis (18/3).
Dia pun sudah mencoba untuk mengendarai pesawat ATR dan membutuhkan waktu 50 menit. Sehingga diharapkan mobilitas masyarakat, dan barang bisa dipercepat.
“Kita harapkan dengan dibukannya bandara Toraja ini nanti konektifitas akan semakin baik,” bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menceritakan, Presiden Jokowi kerap bertanya pada dirinya, kapan Bandara Toraja ini dapat segera rampung.
“Bapak Presiden Joko Widodo selalu terdorong membangun bandara ini. Dia selalu tanya perkembangannya, dan kami laksanakan dengan baik,” kata Menhub Budi Karya.
Menhub Budi Karya menjelaskan, Bandara Toraja dibangun untuk mempermudah aksesibilitas ke Tana Toraja yang sebelumnya harus dicapai lewat perjalanan darat via Makassar.
Bandara Toraja sendiri memiliki panjang runway 2.00 meter dan lebar 30 meter. Lapangan udara ini bisa didarati oleh pesawat sejenis ATR 72-500/600.
“Sebelumnya capai sini (Tana Toraja dari Makassar) 8-9 jam. Untuk capai suatu tempat termasyhur, indah sekali, dan kita bangun bandara ini 2.000 meter. Efektif baru 1.700 meter. Bisa tampung 45.000 orang dalam satu tahun,” tuturnya.( Mdk / IM )